Begini Mencapai Kedewasaan Rohani Untuk Menikmati Mujizat Baru
Bagaimana kita mengetahui bahwa kita sudah mencapai kedewasaan rohani?
Perjalanan bangsa Israel dari Mesir ke tanah perjanjian dapat mengajarkan kita mengenai kedewasaan rohani yang Tuhan tuntut dari setiap anak-anak-Nya. Pada waktu bangsa Israel di padang gurun, mereka pernah mengalami mujizat Tuhan dengan makan roti manna.
Roti manna merupakan mujizat yang Tuhan kirimkan kepada bangsa Israel agar mereka tidak mati kelaparan. Namun, ada masanya roti manna tidak lagi dikirimkan Tuhan, yakni ketika bangsa Isarel dapat makan dari hasil tanah perjanjian.
Lalu berhentilah manna itu, pada keesokan harinya setelah mereka makan hasil negeri itu. Jadi orang Israel tidak beroleh manna lagi, tetapi dalam tahun itu mereka makan yang dihasilkan tanah Kanaan. (Yosua 5:12)
Ketika mujizat Tuhan berhenti dalam hidup kita, percayalah bahwa Tuhan sudah menyiapkan mujizat baru di waktu yang tepat dan tempat yang tepat. Tuhan memberikan mujizat baru bagi kita ketika kita sudah mencapai kedewasaan rohani.
Mujizat baru yang dialami oleh bangsa Israel yakni mereka dapat makan dari hasil yang mereka usahakan di tanah perjanjian. Tanah perjanjian yang Tuhan percayakan kepada bangsa Israel berbicara mengenai usaha, kerja keras dan tanggung jawab. Jadi, ketika bangsa Israel di tanah perjanjian mereka mengalami mujizat baru setelah berusaha dan bertanggung jawab atas tanah tersebut.
Tuhan pun menilai kedewasaan rohani kita demikian, ketika kita sudah berusaha, berkerja keras dan bertanggung jawab atas hidup rohani kita, maka Tuhan akan menyediakan mujizat baru atas usaha yang telah kita kerjakan. Bukankah hari ini kita masih menikmati hidup yang baik, makanan, pakaian, keuangan dan segala kecukupan? Inilah mujizat Tuhan.
Jangan menganggap biasa mujizat yang kita terima hari demi hari dan jangan mearsa layak kita mendapatkan apapun hari ini, agar kita dapat mensyukuri segala kebaikan Tuhan dan mengalami kehidupan yang berkelimpahan seperti yang Tuhan Yesus janjikan.