Belajar Mencegah Diri untuk Berbuat Dosa Dari Kisah Raja Ini
Seringkali kita tidak menyadari bahwa kita berada di tempat yang tidak benar, dimana Tuhan tidak berkehendak, padahal Tuhan memiliki rencana besar agar kita senantiasa berada dalam tempat yang benar sesuai dengan poros kehendak-Nya.
Kisah perzinahan raja Daud dapat mengajari kita untuk mengetahui apakah diri kita sudah berada di tempat yang benar atau tidak. Sebelum perzinahan Daud dan Batseyba terjadi, Daud seharusnya menyadari bahwa dirinya berada di tempat yang salah.
Pada pergantian tahun, pada waktu raja-raja biasanya maju berperang, maka Daud menyuruh Yoab maju beserta orang-orangnya dan seluruh orang Israel. Mereka memusnahkan bani Amon dan mengepung kota Raba,sedang Daud sendiri tinggal di Yerusalem. (2 Samuel 11:1)
Daud seharusnya ikut berperang bersama pasukannya di medan perang sebab ia merupakan orang penting di Israel, namun ia memilih tinggal seorang diri di Yerusalem. Ketika seseorang menyendiri pasti pikiran akan mengembara kemanapun sehingga seringkali dapat disesatkan oleh Iblis.
Sekali peristiwa pada waktu petang, ketika Daud bangun dari tempat pembaringannya, lalu berjalan-jalan di atas sotoh istana, tampak kepadanya dari atas sotoh itu seorang perempuan sedang mandi; perempuan itu sangat elok rupanya. (2 Samuel 11:2)
Ketika kita sedang membiarkan diri kita tidak mengerjakan apapun, padahal seharusnya kita mengerjakan hal penting yang Tuhan inginkan, maka kita dapat masuk ke dalam jerat Iblis. Pada waktu itu, Daud sudah memiliki Abigail sebagai istrinya, namun ia masih tergoda ketika melihat Batsyeba mandi, padahal Daud bisa mencegah matanya untuk tidak melihat Batsyeba.
Pada waktu kita berada di tempat yang salah dan membiarkan anggota tubuh kita melakukan hal yang seharusnya tidak kita lakukan, maka kita sedang meremehkan diri kita sendiri, sebab jika kita menghargai diri kita, seharusnya kita berjaga-jaga, bukan mendekat ke pencobaan.
Perzinahan Daud dan Batsyeba tidak akan terjadi jika Daud saat itu ikut berperang dan menutup matanya ketika melihat Batsyeba mandi. Namun, Daud tidak mencegah dirinya jatuh dalam dosa. Dari tragedi Daud, kita dapat belajar bahwa kita harus mengetahui dimana seharusnya kita berada dengan mengerti kehendak Tuhan.
Jika kita tidak tahu dimana seharusnya kita berada, paling tidak kita dapat mencegah diri kita berbuat dosa dengan cara kita sendiri, misalnya menutup mata, menutup mulut dan sebagainya. Kita bisa mencegah diri kita berbuat dosa dengan senantiasa mengikuti kehendak Tuhan dan bersikap tegas terhadap diri kita sendiri.