Tiga Bahaya Meremehkan Hal Kecil
Saat kita menghadapi masalah-masalah yang besra dan sulit dijangkau oleh diri kita, pasti kita akan meminta pertolongan Tuhan dengan segala cara, seperti berdoa puasa, lebih banyak membaca firman dan pujian penyembahan kepada Tuhan. tetapi bagaimana jika kita menghadapi perkara kecil, bahkan hal-hal yang sepertinya dapat kita lakukan tanpa pertolongan Tuhan, masihkah kita meminta pertolongan Tuhan?
Tuhan sejatinya ingin kita libatkan dalam segal hal, bukan hanya dalam perkara besar tetapi juga dalam hal kecil. Tetapi, pada kenyataannya, kita sering melalaikan keterlibatan Tuhan dalam perkara kecil, padahal perkara kecil berpotensi membuat kita jatuh jika kita meremehkannya dan tidak melibatkan Tuhan. inilah tiga hal yang membahayakan jika kita meremehkan hal kecil.
- Menganggap mudah
“Lalu kamu menjawab, katamu kepadaku: Kami berbuat dosa kepada TUHAN. Kami mau maju berperang, menurut segala yang diperintahkan kepada kami oleh TUHAN, Allah kita. Dan setiap orang dari padamu menyandang senjata perangnya, sebab kamu menganggap mudah untuk berjalan maju ke arah pegunungan. (Ulangan 1:41)
Allah murka kepada umat Israel karena tidak mendengarkan perintah Tuhan melalui Musa, sebab Tuhan sudah menyuruh mereka untuk tidak maju berperang melawan orang Amori tetapi umat Israel berperang juga sehingga mereka kalah dan menangis di hadaapn Tuhan. bukankah kita sering seperti umat Israel, suka tidak mendengar larangan dan menganggap mudah perkara kecil, lalu jika gagal, kita menangis di hadapan Tuhan.
- Bergantung kepada manusia
Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. (Amsal 3:5)
Saat kita mengandalkan manusia, maka hati kita sedang melenceng dari Tuhan. Jangan jadikan manusia sebagai sumber pertolongan kita sebab akan mendatangkan murka Tuhan. Semua hal yang kita harapkan dari manusia akan berujung pada kekecewaan tetapi taruhlah semua pengharapan kita pada Tuhan.
- Menyembah berhala
Nyanyian ziarah Salomo. Jikalau bukan TUHAN yang membangun rumah , sia-sialah usaha orang yang membangunnya; jikalau bukan TUHAN yang mengawal kota, sia-sialah pengawal berjaga-jaga. Sia-sialah kamu bangun pagi-pagi dan duduk-duduk sampai jauh malam, dan makan roti yang diperoleh dengan susah payah–sebab Ia memberikannya kepada yang dicintai-Nya pada waktu tidur. (Mazmur 127:1-2)
Banyak orang memegang berhala dalam hidup mereka dalam bentuk hobi, kesukaan, pasangan, anak, orang tua dan lainnya. Ketika kita lebih mencintai orang lain atau lebih menghargai sesuatu lebih dari Tuhan maka kita sedang menyembah berhala. Ketika kita sedang mengharapkan kekuataan diri sendiri atau kekuatan orang lain, maka kita pun sedang menyembah berhala. Mari jadikan Tuhan sebagai fokus utama dan pusat hidup kita.