Ubah Prioritas Ini Agar Tetap Alami Penyediaan Tuhan di Masa Susah
Kenaikan BBM tentu membuat kita harus semakin berhemat karena membuat pengeluaran kita semakin bertambah banyak. Keuangan yang semakin sulit mungkin membuat hidup kita susah, namun Tuhan pasti tetap memelihara kita sebab janji-Nya selalu ditepati.
Kisah janda Sarfat yang memberi nabi Elia makan ketika bencana kelaparan sedang terjadi di tempat itu akan memberi kita pembelajaran mengenai prioritas utama dalam hidup kita. Janda Sarfat menaruh prioritas utama hidupnya pada keselamatan dirinya dan anaknya, agar tetap bertahan hidup.
Perempuan itu menjawab: “Demi TUHAN, Allahmu, yang hidup, sesungguhnya tidak ada roti padaku sedikitpun, kecuali segenggam tepung dalam tempayan dan sedikit minyak dalam buli-buli. Dan sekarang aku sedang mengumpulkan dua tiga potong kayu api, kemudian aku mau pulang dan mengolahnya bagiku dan bagi anakku, dan setelah kami memakannya, maka kami akan mati.” (1 Raja-raja 17:12)
Janda Sarfat hanya berfokus pada keselamatan dirinya dan anaknya, padahal Tuhan bisa menolong dirinya melewati bencana kelaparan yang sedang terjadi. Namun, ketika Elia mengatakan perintahnya dengan penuh wibawa Allah, maka janda Sarfat pun mengikuti permintaan Elia, dan mengubah prioritasnya.
Tetapi Elia berkata kepadanya: “Janganlah takut, pulanglah, buatlah seperti yang kaukatakan, tetapi buatlah lebih dahulu bagiku sepotong roti bundar kecil dari padanya, dan bawalah kepadaku, kemudian barulah kaubuat bagimu dan bagi anakmu. Sebab beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Tepung dalam tempayan itu tidak akan habis dan minyak dalam buli-buli itupun tidak akan berkurang sampai pada waktu TUHAN memberi hujan ke atas muka bumi.” (1 Raja-raja 17:13-14)
Janda Sarfat mengubah prioritas utamanya dari mengutamakan dirinya dan anaknya, menjadi mengutamakan Tuhan dengan mengikuti perkataan Elia, sebagai nabi Tuhan, sebab pada zaman itu perkataan nabi sama saja dengan perkataan Tuhan. Sebuah prioritas jika diperbaiki akan mendatangkan mujizat Tuhan. Mari menaruh Tuhan sebagai prioritas utama dalam segala aspek hidup kita agar kita senantiasa mengalami penyediaan Tuhan.
Lalu pergilah perempuan itu dan berbuat seperti yang dikatakan Elia; maka perempuan itu dan dia serta anak perempuan itu mendapat makan beberapa waktu lamanya. Tepung dalam tempayan itu tidak habis dan minyak dalam buli-buli itu tidak berkurang seperti firman TUHAN yang diucapkan-Nya dengan perantaraan Elia. (1 Raja-raja 17:15-16)