Apakah Kita Pernah “Menyogok” Tuhan dengan Cara Begini? Cek Dulu, Yuk!
Pernahkah kita sadari bahwa kadangkala kita “menyogok” Tuhan dengan cara kita sendiri yang kita pikir hal itu merupakan yang terbaik, padahal merupakan kekejian di mata Tuhan. Misalnya saja kita mencoba memberi sesuatu yang mahal atau berharga ke gereja atau beramal namun dengan uang hasil korupsi dan berbagai kasus lain.
Pada waktu Raja Saul diperintahkan Tuhan untuk menumpas raja Agag dan semuanya, Saul melakukan hal itu, namun Saul tidak membunuh kambing domba dengan alasan untuk rakyatnya dan untuk memberikan korban persembahan kepada Tuhan, sehingga hal ini menimbulkan murka Tuhan.
Lalu kata Saul kepada Samuel: “Aku memang mendengarkan suara TUHAN dan mengikuti jalan yang telah disuruh TUHAN kepadaku dan aku membawa Agag, raja orang Amalek, tetapi orang Amalek itu sendiri telah kutumpas. Tetapi rakyat mengambil dari jarahan itu kambing domba dan lembu-lembu yang terbaik dari yang dikhususkan untuk ditumpas itu, untuk mempersembahkan korban kepada TUHAN, Allahmu, di Gilgal.” (1 Samuel 15:20-21)
Tuhan memurkai raja Saul karena keserakahannya, dia berpikir dengan memberikan korban kepada Tuhan dari kambing, domba dna lembu-lembu hasil jarahannya maka hati Tuhan akan senang,. Padahal Tuhan malah murka karena sebelumnya Tuhan telah memerintahkannya untuk menumpas semua milik raja Agag.
Pada waktu kita berkompromi dengan Firman Tuhan, misalnya kita sudah tahu bahwa melakukan hal-hal yang jahat dan tidak sesuai dengan Firman Tuhan, namun kita tetap melakukannya bahkan mencoba “menyogok” Tuhan dari hasil perbuatan kita yang salah, maka Tuhan akan murka pada kita.
Kemudian berkatalah Samuel kepadanya: “TUHAN telah mengoyakkan dari padamu jabatan raja atas Israel pada hari ini dan telah memberikannya kepada orang lain yang lebih baik dari padamu. (1 Samuel 15:8)
Raja Saul kehilangan jabatannya sebagai raja dan hidupnya pun berujung dengan bunuh diri karena ia berkompromi dengan keputusan Tuhan dan tidak taat atas segala perintah Tuhan. Pada hari ini, jika kita menyadari ada kesalahan atau pelanggaran karena kompromi dengan Firman Tuhan, mari meminta pengampunan Tuhan agar murka-Nya tidak menghancurkan hidup kita.