Lakukan Ini Saat Kita Mulai Ragu Akan Penyertaan Tuhan
Di saat-saat genting, kita pasti pernah meragukan penyertaan Tuhan dalam hidup kita. Yosua, sebagai hamba Tuhan yang dipilih Tuhan untuk menggantikan Musa pun pernah meragukan penyertaan Tuhan saat dirinya memimpin bangsa Israel menuju tanah perjanjian.
Memiliki mandat Tuhan yang besar memang membutuhkan energi yang besar, jadi ketika masalah datang, jangan meragukan penyertaan Tuhan. Saat Yosua membutuhkan kepastian penyertaan Tuhan, namun menegaskan Pribadi-Nya yang berkuasa.
Ketika Yosua dekat Yerikho, ia melayangkan pandangnya, dilihatnya seorang laki-laki berdiri di depannya dengan pedang terhunus di tangannya. Yosua mendekatinya dan bertanya kepadanya: “Kawankah engkau atau lawan?” Jawabnya: “Bukan, tetapi akulah Panglima Balatentara TUHAN. Sekarang aku datang.” Lalu sujudlah Yosua dengan mukanya ke tanah, menyembah dan berkata kepadanya: “Apakah yang akan dikatakan tuanku kepada hambanya ini?” (Yosua 5:13-14)
Yosua sedang menghadapi peperangan yang menghadapi musuh, oleh sebab itu ketika didatangi laki-laki dengan pedangnya, ia tidak sadar bahwa Tuhan sedang menemuinya. Seringkali di saat-saat genting dalam hidup ini, kita pun mengalami seperti yang dialami Yosua, yakni didatangi Tuhan tanpa kita sadari sehingga kita tak mengenal-Nya.
Yosua baru menyadari bahwa Tuhan sedang menemuinya ketika diberitahu bahwa itu merupakan bala tantara Tuhan, sehingga Yosua sujud menyembah. Ketika kita mengalami keraguan dalam hidup ini, sadarilah bahwa Tuhan pasti tetap menyertai kita dengan cara-Nya yang ajaib. Tuhan dapat mengirimkan pasukan sorgawi untuk menolong dan menguatkan kita.
Dan Panglima Balatentara TUHAN itu berkata kepada Yosua: “Tanggalkanlah kasutmu dari kakimu, sebab tempat engkau berdiri itu kudus.” Dan Yosua berbuat demikian. (Yosua 5:15)
Yosua harus menanggalkan kasut atau alas kakinya, karena tempat ia berdiri merupakan tempat kudus. Saat kita meragukan penyertaan Tuhan, kita hanya harus menyadari bahwa Tuhan Maha Hadir, sehingga kita harus senantiasa mnejaga kekudusan hidup kita, agar kita layak berdiri di hadapan-Nya.