Ini Yang Tuhan Yesus Ingatkan Jika Kita Begitu Mudah Berasumsi
Seringkali kita begitu mudah berasumsi atau memberikan penghakiman pada hal-hal yang kita lihat, padahal belum tentu asumsi kita benar. Tuhan Yesus mengajarkan kita untuk menjadi dewasa dengan tidak mudah berasumsi, apalagi mengenai sesuatu yang terlihat negatif.
Pada waktu itu, Tuhan Yesus ditanya oleh beberapa orang yang membawa kabar mengenai orang-orang Galilea yang terkena bencana dan tewas saat akan memberikan persembahan kepada Tuhan. Secara manusia, mungkin mereka menilai bahwa mengapa orang baik meninggal dengan cara tragis, bukan?
Yesus menjawab mereka: “Sangkamu orang-orang Galilea ini lebih besar dosanya dari pada dosa semua orang Galilea yang lain, karena mereka mengalami nasib itu?Tidak! kata-Ku kepadamu. Tetapi jikalau kamu tidak bertobat, kamu semua akan binasa atas cara demikian. Atau sangkamu kedelapan belas orang, yang mati ditimpa menara dekat Siloam, lebih besar kesalahannya dari pada kesalahan semua orang lain yang diam di Yerusalem? Tidak! kata-Ku kepadamu. Tetapi jikalau kamu tidak bertobat,kamu semua akan binasa atas cara demikian.” (Lukas 13:2-5)
Jika kematian seseorang karena bencana, kita suka berasumsi bahwa mereka pasti berdosa. Namun, ketika ada kematian seseorang yang nampak sangat nyaman dan tenang, maka kita suka berasumsi bahwa itu adalah orang baik. Jangan pernah mengasumsikan suatu hal dengan iman seseorang, karena hal itu tidak ada hubungannya.
Segala sesuatu yang baik atau buruk dapat terjadi kepada orang baik dan orang jahat juga, jadi jangan berasumsi secara negatif, melainkan petiklah pelajaran dari setiap hal untuk membangun iman kita sehingga kita senantiasa hidup dalam pertobatan, seperti yang Tuhan Yesus ajarkan.
Firman Tuhan mengingatkan dengan apa yang keluar dari mulut akan menjadi penghakiman di kehidupan kekal nanti, jadi mari kita berasumsi hal-hal yang baik dan positif agar sesuatu yang buruk bukan menjatuhkan iman, namun membangun iman dan harap kepada Tuhan.