Inilah Serangan Roh Jahat yang Menyerang Gereja Tuhan

Inilah Serangan Roh Jahat yang Menyerang Gereja Tuhan

Suatu kali seorang hamba Tuhan bernama Rick Joyner mendapat penglihatan dari Tuhan mengenai kuasa roh jahat yang menyerang anak-anak Tuhan di bumi. Penglihatan ini dibukukan Joyner dalam bukunya yang berjudul Pencarian Terakhir Nubuatan Akhir Zaman. Melalui penglihatan ini kita dituntun untuk selalu waspada dalam hidup ini dan menjaga kondisi hati kita agar tetap benar di hadapan Tuhan.

IBLIS.jpg

Ada suatu pasukan iblis yang begitu sehingga tidak kelihatan ujungnya. Pasukan itu terbagi dalam beberapa divisi yang masing-masing membawa panji yang berbeda. Divisi-divisi yang utama adalah kesombongan, kebenaran diri sendiri, minta dihargai, ambisi diri sendiri, penghakiman dan iri hati.

Ada banyak lagi divisi-divisi lain yang berada di luar jangkauan penglihatannya, tetapi yang menjadi ujung tombak pasukan yang mengerikan ini kelihatannya sangat kuat. Pemimpin pasukan ini adalah pendakwa saudara-saudara sendiri.

Senjata-senjata yang dibawa pasukan ini mempunyai nama-nama, yaitu pedangnya disebut intimidasi, temboknya dinamai pengkhianatan, dan anak-anak panahnya disebut tuduhan, gossip, fitnah dan cari-cari kesalahan. Para pemandu dan kelompok-kelompok kecil dari roh-roh jahat ini memiliki nama-nama yaitu yaitu penolakan, kepahitan hati, ketidaksabaran, tidak mengampuni dan hawa nafsu. Pasukan ini semua dikirim terlebih dahulu untuk memulai serangan utama.

Satu roh jahat yang disebut kepahitan hati dapat menaburkan benih racunnya kepada banyak orang, bahkan sampai kepada satu bangsa atau kebudayaan. Roh jahat hawa nafsu dapat menempelkan dirinya dengan pertunjukkan perorangan, film, iklan dan media sosial.

Pasukan iblis secara khusus ditujukan untuk melawan gereja dan juga setiap orang yang dapat diserangnya, terutama jika gereja Tuhan akan mengadakan suatu kegerakan kebangunan rohani. Strategi utama iblis adalah menimbulkan perpecahan di setiap tingkat relasi, misalnya jemaat dengan gembala, orangtua dengan anak, anak dengan anak dan lainnya.

Serangan ini dapat dilawan dengan anak panah kebenaran yang disebut Galatia Dua Dua Puluh. Dengan segera senjata-senjata itu berubah memancarkan kemuliaan yang datang dari iman, pengharapan dna kasih.

Namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah  yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku. (Galatia2:20)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

you're currently offline