Pernah Di-Bully? Begini Kepedulian Yesus pada Orang Yang Di-Bully
Menjadi korban bullying atau penindasan memang menyakitkan. Bullying dapat terjadi melalui perkataan atau perbuatan yang dilakukan orang lain dan menyakiti hati lawan bicaranya. Jika bullying yang dilakukan sangat berat dapat mengakibatkan trauma bahkan gangguan psikis. Jadi, kita harus senantiasa menjaga perkataan dan tingkah laku agar tak mem-bully orang lain.
Lalu bagaimana jika kita menjadi korban bullying?
Mari belajar dari kisah orang buta yang disembuhkan Tuhan Yesus. Karena kasih-Nya maka Yesus menyembuhkan orang yang buta sejak lahir itu dengan cara mengambil adukan tanah lalu meludahi tanah tersebut dan mengoleskannya ke mata orang buta tersebut dan mata orang buta dapat melihat. Ketika para tetangga orang buta melihat bahwa si buta telah sembuh, maka mereka membawanya kepada orang-orang Farisi, sehingga orang-orang Farisi itu mengejek si buta.
Sambil mengejek mereka berkata kepadanya: “Engkau murid orang itu tetapi kami murid-murid Musa. Kami tahu, bahwa Allah telah berfirman kepada Musa, tetapi tentang Dia itu kami tidak tahu dari mana Ia datang. (Yohanes 9:28-29)
Orang Farisi memang mengucilkan dan mengejek orang yang mengaku Mesias, sementara si buta menceritakan bahwa ia telah bertemu Mesias dan telah diselamatkan oleh Tuhan Yesus, sehingga si buta diusir. Pada masa itu, Tuhan Yesus dan orang-orang yang mengikuti-Nya pun telah mengalami bullying karena orang tak percaya bahwa Yesus adalah Mesias.
Yesus mendengar bahwa ia telah diusir ke luar oleh mereka. Kemudian Ia bertemu dengan dia….. (Yohanes 9:35)
Dalam kehidupan kita pun pasti pernah mengalami bullying atau ejekan karena mengikuti Yesus atau karena melakukan hal-hal yang benar dan tidak mengikuti standar dunia ini. Jika kita pernah mengalami bullying seperti si buta ini, maka kita patut berbangga karena Tuhan Yesus pasti peduli pada kita.
Tuhan Yesus menemui orang buta yang telah Ia sembuhkan itu dengan penuh kasih dan tanpa penghakiman sebab Ia melihat kesalehan si buta sehingga Tuhan Yesus mengasihani. Dalam hidup ini kita tidak tahu apa yang dilakukan orang terhadap kita, namun kita dapat memercayai bahwa Tuhan Yesus peduli dengan korban bully, dengan menghampiri dan menjamah luka-luka kita sehingga kita menjadi pulih.
Kita tahu, bahwa Allah tidak mendengarkan orang-orang berdosa, melainkan orang-orang yang saleh dan yang melakukan kehendak-Nya. (Yohanes 9:31)