Ini 4 Tipe Manusia Saat Natal, Cek Tipe Diri Kita, Yuk!
Momen natal selalu memberi makna istimewa bagi kita, oleh sebab itu jangan membiarkan natal tahun ini berlalu begitu saja tanpa mendapatkan sesuatu yang bermakna dari Tuhan. Di momen natal ini kita juga dapat merenungkan kembali bagaimana kondisi hidup kerohanian kita dalam mengiring Tuhan melalui para tokoh natal yang ada di Alkitab.
- Yusuf dan Maria
… Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya. Ia mengambil Maria sebagai isterinya, tetapi tidak bersetubuh dengan dia sampai ia melahirkan anaknya laki-laki dan Yusuf menamakan Dia Yesus. (Matius b1:24-25)
Mereka memiliki hati yang rela dan mau menerima kehendak Tuhan, sekalipun dengan pergumulan dan air mata. Kerelaan dan ketaatan mereka maka Tuhan menjadikan mereka tokoh penting dalam kelahiran Juru Selamat.
- Orang Majus
Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia. Merekapun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan dan mur. (Matius 2:11)
Orang Majus mengetahui tanda-tanda kedatangan Mesias, mereka telah melihat bintangnya di Betlehem, tapi mereka malah pergi kepada Herodes dan meminta petunjuknya. Ini adalah gambaran orang yang rindu mencari kebenaran namun dengan logika dan pemikiran sendiri. Namun, orang Majus ini bertobat dan kembalikan pada jalan yang benar sehingga berjumpa dengan Mesias yang sejati.
- Para Gembala
Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji dan memuliakan Allah karena segala sesuatu yang mereka dengar dan mereka lihat, semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka. (Lukas 2:20)
Ketika malaikat Tuhan memberitahu kelahiran Yesus kepada para gembala, mereka segera menjumpai Maria dan memuji Tuhan sebab mereka telah menemukan kebenaran sejati. Bagaimana kita saat natal? Semoga seperti para gembala, ya.
- Raja Herodes
Ketika Herodes tahu, bahwa ia telah diperdayakan oleh orang-orang majus itu, ia sangat marah. Lalu ia menyuruh membunuh semua anak di Betlehem dan sekitarnya, yaitu anak-anak yang berumur dua tahun ke bawah, sesuai dengan waktu yang dapat diketahuinya dari orang-orang majus itu. (Matius 2:16)
Ini adalah gambaran orang yang tidak mau mencari kebenaran dan merasa tidak aman dalam hidupnya. Mata hatinya telah buta sehingga tidak bisa menerima kebenaran, justru mereka mengusahakan segala cara untuk melakukan ketidakbenaran dan pemberontakan kepada kebenaran.