Wujudkan Impian Hidup dengan Menggenggam Firman Ini
Sesuatu yang baik dan begitu kita impikan sampai-sampai kita berusaha sekeras mungkin untuk mendapatkannya merupakan benih dari Tuhan, jadi kita harus terus mengejar dan mempertahankannya.
Tuhan sangat menantikan usaha atau perjuangan kita dalam mengelola benih-benih Ilahi yang Ia tanamkan dalam diri kita, agar kita memperoleh janji-janji yang Ia berikan. Seperti salah satu pahlawan Daud yang bernama Sama.
Sesudah dia, Sama, anak Age, orang Harari. Ketika orang Filistin berkumpul di Lehi — di sana ada sebidang tanah ladang penuh kacang merah — dan tentara telah melarikan diri dari hadapan orang Filistin, maka berdirilah ia di tengah-tengah ladang itu, ia dapat mempertahankannya dan memukul kalah orang Filistin. Demikianlah diberikan TUHAN kemenangan yang besar. (2 Samuel 23:11-12)
Pada masa itu, mempertahankan ladang sangat penting, sebab ladang merupakan pemberian dari Tuhan sehingga harus dijaga dan diusahakan demi kelangsungan hidup selanjutnya. Mempertahankan ladang artinya mempertahankan masa depan atau impian.
Oleh sebab itu, Sama si pahlawan Daud bertempur habis-habisan melawan orang Filistin dengan penuh keberanian. Ia tidak hanya berjuang untuk dirinya sendiri tetapi berjuang demi masa depannya, demi masa depan anak cucunya dan demi masa depan generasi yang akan datang.
Bagaimana kita memperjuangkan impian kita saat ini?
Semua orang pasti dibekali benih Ilahi oleh Tuhan dan benih tersebut merupakan sesuatu yang harus kita kelola, tumbuhkan dan perjuangkan agar kita dapat memiliki masa depan yang cerah, demi anak cucu dan generasi kita.
Jangan berdiam diri dan berpangku tangan jika kita masih belum dapat melihat impian kita menjadi nyata, teruslah bergerak dan berusaha sebab proses tidak akan mengkhianati. Tuhan pun tahu sejauh mana kita telah berjuang.
Ia yang menyediakan benih bagi penabur, dan roti untuk dimakan, Ia juga yang akan menyediakan benih bagi kamu dan melipatgandakannya dan menumbuhkan buah-buah kebenaranmu; (2 Korintus 9:10)
Pertahankan impian kita dengan tetap hidup di dalam Tuhan dan menggenggam Firman-Nya setiap saat karena Tuhan sendiri yang akan menumbuhkan iman kita menjadi kebenaran di mata-Nya.