Hobi Bergosip Virtual dengan Sesama Netizen? Ini Peringatan Tuhan
Bergosip memang menyenangkan, ya dan membuat lupa segalanya. Mungkin kita berpikir tidak pernah bergosip dengan orang lain, tapi ayo pikir lagi, siapa yang pernah komentar di akun media sosial dan membicarakan orang lain?
Banyak orang Kristen seringkali ikut arus netizen zaman sekarang dengan mengomentari sesuatu atau orang lain yang ujung-ujungnya tidak membangun. Misalnya, ada artis ingin cerai lalu kita menimpali dengan buruk dan penuh penghakiman.
Membicarakan sesuatu yang buruk atau atau menjelekkan kejelekan orang lain merupakan bentuk kesombongan diri dan Tuhan sangat tidak menyukai hal ini. Kesombongan membuat kita jauh dari Tuhan dan menjauhkan kita dari berkat-berkat-Nya pula.
Dan barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan. (Matius 23:12)
Bergosip atau membicarakan keburukan orang lain tidak pernah membangun, tetapi jika kita menceritakan kebaikan orang lain atau kisah-kisah inspiratif mengenai orang lain, memang bisa membangun, namun bukankah sebaiknya kita membicarakan Firman Tuhan yang lebih bermanfaat.
Para tokoh iman di Alkitab menggunakan kesempatan berbicara mereka untuk menyampaikan Firman Tuhan atau menuliskannya agar Firman Tuhan dapat menjangkau orang lain. Kita pun yang hidup di zaman serba mudah ini tentu dapat meniru mereka lewat kemudahan internet.
Dan berkata-katalah seorang kepada yang lain dalam mazmur, kidung puji-pujian dan nyanyian rohani. Bernyanyi dan bersoraklah bagi Tuhan dengan segenap hati. (Efesus 5:19)
Ketika Tuhan mengaruniakan kita kemampuan untuk berbicara dengan orang lain, menulis atau bakat-bakat lainnya, gunakanlah semua yang kita miliki untuk memuliakan Tuhan dan menjangkau jiwa-jiwa yang belum mengenal Tuhan Yesus, karena akan ada pertanggungjawaban dari semua yang kita katakan di bumi.
“Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi. Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu. (Matius 7:1-2)