Mengenal Tiga Tipe Wanita Lewat Kitab Ester

Mengenal Tiga Tipe Wanita Lewat Kitab Ester

Dalam Kitab Ester kita mempelajari bagaimana Tuhan membuat mujizat bagi bangsa Yahudi, sehingga hal ini kini menjadi sebuah kisah yang menggugah keimanan kita sebagai pengikut Tuhan Yesus. Kitab Ester memiliki makna yang dalam jika kita pelajari lebih mendetail, karena kitab ini bukan hanya menggambarkan perjuangan bangsa Yahudi dalam mempertahankan nyawa mereka, tetapi kitab ini juga menggambarkan bagaimana semestinya hubungan kita dengan seorang Raja segala Raja yaitu Tuhan Yesus.

WANITA.jpg

 

Namun, dalam perjalanan kitab ini, kita juga mengenal tiga sosok wanita dalam kitab Ester yang dapat menggambarkan siapa diri kita sesungguhnya di hadapan Tuhan. Mari mempelajari sejauh manakah diri kita jika digambarkan dengan tiga tipe wanita dalam kitab Ester.

  1. Tipe ratu Wasti alias tipe wanita semaunya

Tetapi ratu Wasti menolak untuk menghadap menurut titah raja yang disampaikan oleh sida-sida itu, sehingga sangat geramlah raja dan berapi-apilah murkanya. (Ester 1:12)

Tipe wanita ini adalah wanita yang egois dan hanya memikirkan kepentingannya sendiri. Padahal ketika seorang wanita sudah menjadi seorang istri maka ia wajib mematuhi kata-kata suaminya selaku imam dan raja dalam hidupnya. Jika wanita tidak patuh maka hancurlah rumah tangga atau kehidupannya, hal inipun dialami oleh ratu Wasti, karena ketidakpatuhannya kepada raja maka raja membuang sang ratu sebab rasa kuatir ia akan memberi pengaruh buruk kepada wanita lainnya.

Karena kelakuan sang ratu itu akan merata kepada semua perempuan, sehingga mereka tidak menghiraukan suaminya, apabila diceritakan orang: Raja Ahasyweros menitahkan, supaya Wasti, sang ratu, dibawa menghadap kepadanya, tetapi ia tidak mau datang. (Ester 1:17)

  1. Tipe Ester alias tipe wanita penurut

Ester tidak memberitahukan kebangsaan dan asal usulnya, karena dilarang oleh Mordekhai. (Ester 2:10)

Tipe wanita ini adalah wanita yang menurut dan patuh kepada orang yang memimpinnya, bahkan bukan saja kepada suami tetapi kepada orang yang telah merawatnya. Seorang wanita yang patuh kepada pemimpinnya sebelum menikah, tentu akan dapat menunjukkan kepatuhannya kepada suaminya. Ester menggambarkan bagaimana menjadi wanita yang sesuangguhnya, yakni memiliki kelembutan hati dan kepatuhan kepada suami serta orang yang memimpinnya, sehingga ia memperoleh kemuliaannya sebagai ratu.

Pada hari yang kedua itu, sementara minum anggur, bertanyalah pula raja kepada Ester: “Apakah permintaanmu, hai ratu Ester? Niscaya akan dikabulkan. Dan apakah keinginanmu? Sampai setengah kerajaan sekalipun akan dipenuhi. (Ester 7:2)

  1. Tipe Zeresh alias tipe wanita penghasut

Lalu kata Zeresh, isterinya, dan semua sahabatnya kepadanya: “Suruhlah orang membuat tiang yang tingginya lima puluh hasta, dan persembahkanlah besok pagi kepada raja, supaya Mordekhai disulakan orang pada tiang itu; kemudian dapatlah engkau dengan bersukacita pergi bersama-sama dengan raja ke perjamuan itu.” Hal itu dipandang baik oleh Haman, lalu ia menyuruh membuat tiang itu. (Ester 6:13)

Zeresh adalah istri Haman, sida-sida jahat yang berusaha membunuh raja dan Mordekhai, namun usaha selalu gagal. Saat Haman putus asa, maka istrinya menghasutnya dengan saran-saran yang jahat. Banyak wanita yang tidak menggunakan hikmat Tuhan ketika melihat sebuah masalah sehingga berakhir celaka, bukan hanya bagi dirinya sendiri tetapi bagi keluarganya, karena kemudian Haman dan keluarganya dibunuh raja karena kejahatan Haman.

Kesepuluh anak laki-laki Haman bin Hamedata, seteru orang Yahudi, dibunuh oleh mereka, tetapi kepada barang rampasan  tidaklah mereka mengulurkan tangan. (Ester 9:10)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

you're currently offline