Terluka dengan Orang Lain? Yesus Siapkan Obat Ini Untuk Kita
Selama kita masih menempuh jalan hidup yang fana ini, maka hati kita akan rentan mengalami luka-luka yang ditorehkan orang lain. Luka itu bisa saja berasal dari orang yang terdekat dan orang yang tak kita kenal sekalipun, misalnya saja komen pedas netizen.
Tak usah takut dengan luka-luka yang ditorehkan orang, sebab Tuhan Yesus sudah menyiapkan obatnya. Yang perlu kita sadari bahwa terluka akan memberikan kekuatan dan pengalaman baru, jadi tak perlu terlalu didramatisir karena Tuhan Yesus sudah mengalami juga.
Karena Tuhan Yesus sudah pernah mengalami luka, baik secara fisik maupun mental, maka kita bisa belajar dari-Nya mengenai bagaimana menyikapi luka-luka hidup ini. Percayalah bahwa tak ada luka yang sia-sia.
Biasanya luka fisik lebih cepat pulih ketimbang luka hati, sebab luka hati yang sudah terlanjur tergores dapat mengubah segalanya, yakni sikap kita, cara pandang kita dan gaya hidup kita. Namun, luka hati merupakan salah satu aspek yang diperlukan untuk membentuk diri kita.
Luka hati merupakan salah satu pencobaan hidup, namun penulis kita Yakobus mengungkapkan bahwa ketika kita mendapatkan luka hati maka kita harus menganggap luka tersebut sebagai suatu kebahagiaan.
Ayat ini mengajarkan kita bahwa meskipun mengalami luka hati namun kita didorong untuk menyikapi setiap luka dengan rasa bahagia. Karena dengan cara demikian maka kita dapat mengambil hikmah atau pelajaran dari luka tersebut.
Semakin kita suka belajar dari setiap luka hati kita maka kita akan semakin kuat, kuat berdiri kembali, kuat bertahan dan kuat untuk melangkah kembali. Inilah yang dimaksud dengan kebahagiaan dari perasaan terluka.