Menjadi Anak Tuhan yang Semakin Maksimal di Masa Sulit
Masa sulit bukan halangan bagi kita untuk hidup semakin maksimal bagi Tuhan, karena Tuhan Yesus dapat melakukan hal yang mustahil asal kita percaya. Tuhan mampu memulai kembali segalanya, namun semua sesuai dengan antusias kita.
Tuhan juga dapat membuka sesuatu yang baru bagi kita, karena Ia adalah Alfa dan Omega, yang memiliki kuasa untuk memulai atau mengakhiri. Jangan ragukan kuasa Tuhan dan lihatlah ke depan.
Aku sendiri hendak berjalan di depanmu dan hendak meratakan gunung-gunung, hendak memecahkan pintu-pintu tembaga dan hendak mematahkan palang-palang besi. (Yesaya 45:2)
Berbuah lebat dan memiliki hidup yang maksimal sesungguhnya bukan impian kita, namun hal ini merupakan destiny yang Tuhan tanamkan di hati kita untuk memperluas Kerajaan Allah di bumi dan bukan untuk kepentingan kita, sebab semua yang baik berasal dari Tuhan.
Cara hidup menuju kemaksimalan pun sudah Tuhan Yesus ajarkan, dengan memberi contoh bagi kita. Namun, maksimal yang Tuhan Yesus lakukan bukan maksimal menurut cara dan pandangan duniawi, tetapi maksimal menurut cara pandang Kerajaan Allah.
Dalam hukum Kerajaan Allah, orang yang sukses secara duniawi belum tentu sukses menurut Kerajaan Allah, sebab Kerajaan Allah memiliki protokoler yang berbeda dengan dunia ini.
Ada orang yang berlagak kaya, tetapi tidak mempunyai apa-apa, ada pula yang berpura-pura miskin, tetapi hartanya banyak. (Amsal 13:7)
Menurut pandangan dunia, Tuhan Yesus mungkin menjadi orang yang tidak sukses karena Ia mati disiksa dalam usia muda, padahal Ia sangat berdampak bagi dunia dan memiliki pengaruh besar. Ia yang kaya, namun rela miskin dan menderita.
Seperti kata penulis Amsal di atas, bahwa paradigma dunia dan Kerajaan Allah berbeda, itulah sebabnya kita harus memilih bagaimana kita ingin menghidupi diri kita. Jika ingin dengan cara Kerajaan Allah, maka kita harus seperti gaya hidup Tuhan Yesus.
Tuhan Yesus mengajarkan kehidupan yang sejati dan tanpa kepura-puraan, karena itulah yang berkenan pada Bapa. Roh Kudus menuntun kita menaburi benih Kerajaan Allah dalam dunia ini dengan harta kita dan rasakan kelimpahan sorgawi yang membuat hidup kita tampak maksimal.