Saat Hidup Seperti Berjalan Mundur, Ingat Saja Firman Ini
Semua orang pernah mengalami kemunduran dalam hidup, mungkin dalam bidang pekerjaan, keluarga, keuangan dan sebagainya. Pertanyaannya adalah apakah saat dalam kemunduran, kita diam saja atau melakukan sesuatu?
Nabi Elia,, yang tergolong seorang nabi besar saja pernah mengalami kemunduran dalam hidupnya, sampai mengalami depresi. Depresi merupakan kondisi hati yang dibiarkan, biasanya muncul dari kekecewaan, kegagalan dan putus asa yang berlarut-larut.
Tetapi ia sendiri masuk ke padang gurun sehari perjalanan jauhnya, lalu duduk di bawah sebuah pohon arar. Kemudian ia ingin mati, katanya: “Cukuplah itu! Sekarang, ya TUHAN, ambillah nyawaku, sebab aku ini tidak lebih baik dari pada nenek moyangku.” (1 Raja-raja 19:4)
Elia mengalami rasa takut yang tersembunyi karena ia cukup lama tinggal dalam rasa takut itu, sehingga rasa takutnya menjadi depresi. Salah satu tanda depresi adalah ingin mati. Ketakutan Elia berasal dari ancaman Izebel yang ingin membunuhnya.
Rada takut dan sedih merupakan hal wajar, tetapi jika kita berlarut-larut tinggal di dalam rasa itu, maka kita dapat membuka celah bagi Iblis untuk masuk dalam hidup kita dan memporak-porandakan hidup kita.
Namun bagi Elia dan juga bagi kita, akan selalu ada pertolongan Tuhan yang tersedia karena Tuhan mengasihi kita. Tuhan membuka pintu bagi Elia di masa sulitnya, hal inipun berlaku bagi kita.
Pada waktu Elia berkata pada Tuhan bahwa ia ingin mati saja, sesungguhnya Tuhan mengerti kondisi hatinya. Kemunduran dalam hidup Elia setelah mengalahkan ratusan nabi palsu itu rupanya sangat serius sehingga Tuhan mengasihani Elia.
Tetapi malaikat TUHAN datang untuk kedua kalinya dan menyentuh dia serta berkata: “Bangunlah, makanlah! Sebab kalau tidak, perjalananmu nanti terlalu jauh bagimu.” (1 Raja-raja 19:7)
Taruh kemunduran hidup kita di hadapan Tuhan dan ungkapkan perasaan depresi kita agar kita mengalami pemulihan dan pertolongan Tuhan. Jika Elia sudah ditolong Tuhan, maka kita pun pasti ditolong-Nya.