Mengenal Makna 4 Macam Rempah dalam Pembuatan Minyak Urapan di Alkitab

Mengenal Makna 4 Macam Rempah dalam Pembuatan Minyak Urapan di Alkitab

Tahukah Anda bahwa Alkitab mencatat empat jenis rempah yang digunakan dalam pembuatan minyak urapan. Empat jenis rempah ini bukan saja dipakai karena fungsinya tetapi juga karena memiliki makna tersembunyi yang akan menyadarkan kita akan pengajaran Tuhan Yesus bagi kehidupan kita, supaya kita berkenan di hadapan Tuhan. Mari mempelajari empat makna rempah ini melalui buku Tingkat Pengurapan dan Macam-macam Rempah karya Pdt. Petrus Agung.

MINYAK.jpg

“Ambillah rempah-rempah pilihan, mur  tetesan lima ratus syikal, dan kayu manis  yang harum setengah dari itu, yakni dua ratus lima puluh syikal, dan tebu yang baik dua ratus lima puluh syikal, dan kayu teja lima ratus syikal, ditimbang menurut syikal kudus, dan minyak zaitun satu hin. Haruslah kaubuat semuanya itu menjadi minyak urapan yang kudus, suatu campuran rempah-rempah yang dicampur dengan cermat seperti buatan seorang tukang campur rempah-rempah; itulah yang harus menjadi minyak urapan yang kudus. (Keluaran 30:23-25)

  1. Mur

Minyak mur diperoleh dari sesuatu yang disuling menjadi tetesan yang murni, sehingga membuatnya menjadi pahit. Mur juga dapat digunakan sebagai obat, pengawet makanan, menghaluskan kulit dan menghilangkan kerutan. Harga minyak mur sangat mahal karena mirip dengan harga emas. Sesuatu yang pahit tapi mahalnya luar biasa ini menggambarkan simbol Tuhan Yesus.

Jalan via dolorosa yang dilalui Tuhan Yesus adalah jalan pahit untuk menebus kita sehingga jalan ini sangat mahal harganya. Inilah mengapa mur dipakai sebagai campuran minyak urapan, karena memberi simbol Tuhan Yesus yang menempuh jalan pahit yang mahal harganya. Jika kita ingin diurapi, tentu kita pun harus menjalani proses jalan pahit dengan rela memikul salib kita agar menjadi mahal sehingga pengurapan Tuhan tidak sia-sia.

  1. Kayu Manis

Kayu manis ditafsirkan oleh para ahli sebagai keindahan dari anugerah. Bagaimanapun beratnya salib dalam hidup kita, kita memerlukan anugerah agar menjadi indah sebab Tuhan bukan saja Allah yang membiarkan kita terus menanggung salib tanpa keindahan. Kemuliaan Tuhan dalam salib yang kita pikul akan membuat kita mampu berkata seperti Paulus, “Aku mati setiap hari.”

Sehingga setelah kita mampu berkata seperti ini, kita akan mampu bersyukur dalam setiap beban kehidupan dan menjadikan kehidupan lebih manis meski dalam duka, sehingga pengurapan Tuhan akan lebih berkuasa.

  1. Tebu

Dalam bahasa Ibraninya disebut Hanneh yang berarti berdiri tegak dalam sebuah keseimbangan. Pada zaman itu tebu dipakai sebagai alat pengukur. Jika kita dapat berdiri tegak dalam keseimbangan maka kita dapat bertahan dalam ujian yang Tuhan berikan. Dalam hukum Kerajaan Surga, ada pemerintahan dan tatanan Ilahi, jika kehidupan kita sesuai dengan pemerintahan dan tatanan Allah maka pengurapan yang Tuhan berikan akan menjadikan kita luar biasa.

  1. Kayu Teja

Dalam bahasa aslinya berasal dari akar kata Hadad yang berarti menyusutkan, membungkukkan dan menundukan kepala. Hal ini bicara tentang kerendahan hati. Salib yang kita pikul setiap hari akan menjadikan kita rendah hati jika dibarengi dengan sikap hati yang rela mengikuti kehendak Tuhan. Mari bayangkan, jika 4 rempah ini digabung, yaitu salib ditambah keindahan dalam anugerah dan diberikan keseimbangan dalam pemerintahan Ilahi serta kerendahan hati maka akan menghasilkan sebuah kehidupan yang layak di mata Tuhan, sehingga kelak dalam masa penghakiman Tuhan akan berkata kepada kita, “Mari, masuklah dalam kerajaan-Ku, hai, hamba-Ku yang setia.”

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

you're currently offline