Menikmati Kemurahan Tuhan Seumur Hidup
Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku (Mazmur 23:6a)
Dalam kehidupan kekristenan kita pasti kita mengetahui bahwa ada hukum-hukum yang Alkitab ajarkan, misalnya apa yang kita tabur maka itulah yang akan tuai, jika kita menabur banyak maka akan menuai banyak, carilah maka akan mendapat, ketuklah pintu maka pintu akan dibukakan, mujizat itu dekat di mulut kita dan berbagai hukum iman lainnya yang membuat kita berusaha sekuat mungkin melakukannya agar hidup kita menjadi lebih baik.
Namun, tahukan Anda bahwa Allah mempunyai kemurahan atau favor yang hanya dapat dimiliki oleh orang-orang tertentu, hal ini bukan berarti bahwa Tuhan tidak adil atau pilih kasih. Untuk dapat mengerti mengenai kemurahan Tuhan, mari merenungkan sejenak kisah Daud yang diberikan kemurahan Tuhan.
Oleh sebab itu, beginilah kaukatakan kepada hamba-Ku Daud: Beginilah firman TUHAN semesta alam: Akulah yang mengambil engkau dari padang, ketika menggiring kambing domba, untuk menjadi raja atas umat-Ku Israel. (1 Tawarikh 17:7)
Di masa tua raja Daud, ia berinisiatif mendirikan Bait Suci untuk rumah kediaman Tuhan, tetapi melalui nabi Natan Tuhan berpesan bahwa bukan Daud yang akan membangunnya melainkan anaknya, Salomo. Kemudian Tuhan mengirimkan firman yang mengingatkan masa lalu Daud bahwa ia dahulu hanya seorang gembala kambing domba. Inilah kemurahan Tuhan, yakni sesuatu yang tidak diduga, dipikirkan dan didoakan Daud tetap Allah sediakan.
Setelah Tuhan mengambil Daud dari padang dan mendudukannya di tahta kerajaan Israel, Daud mengalami banyak proses Tuhan, ia dikejar-kejar Saul akan dibunuh, ia harus kehilangan anaknya, anak-anaknya memberontak, dan banyak lagi. Namun, Daud tetap memiliki hati yang lembut dan takut kehilangan Allah sehingga ia rela kehilangan apapun daripada kehilangan Tuhan, dan ia rela melepaskan apapun daripada melepaskan Tuhan. Sikap hati seperti inilah yang Tuhan inginkan dan Tuhan rindukan dari anak-anakNya, yakni sebuah hati yang selalu mengingini Tuhan sampai semua yang ada di dunia ini tak ada artinya lagi.
Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu, dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku! (Mazmur 55:11)
Ketika kita sudah memiliki sikap hati seperti ini, Allah tentu tidak akan tahan melihat hidup kita, maka Ia akan memberikan apapun yang tidak pernah kita inginkan atau kita rindukan namun semuanya itu tentu akan berguna bagi kita dan mendatangkan kemuliaan Tuhan.
Tetapi seperti ada tertulis: “Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia. (1 Korintus 2:9)