Ini Alasannya Kita Harus Berhikmat dalam Menjalankan Amanat Agung Yesus

Ini Alasannya Kita Harus Berhikmat dalam Menjalankan Amanat Agung Yesus

Semua orang Kristen pasti mengetahui amanat agung Tuhan Yesus, yaitu Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa  murid-Ku dan baptislah  mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus (Matius 28:19). Dari pernyataan ini kita pasti tahu bahwa kalimat tersebut merupakan kata kerja yang harus membuat kita bergerak ke luar dan mengajar atau memberitakan keselamatan yang Tuhan Yesus berikan kepada seluruh manusia.

INJIL

Namun, seringkali orang-orang Kristen melakukan perintah dengan cara-cara yang salah sehingga menimbulkan kerugian, batu sandungan bagi orang lain bahkan perpecahan. Jika hidup kita sudah dipenuhi Roh Kudus maka kita akan memiliki kepekaan waktu yang baik dan orang yang tepat untuk diberitakan keselamatan Kristus, sebab Roh Kudus adalah Roh ketertiban dan kelembutan, sehingga setiap tuntunan Roh akan membawa damai sejahtera, bukan keresahan.

  1. Ikuti tuntunan Roh Kudus

Adalah seorang Farisi yang bernama Nikodemus, seorang pemimpin agama Yahudi. Ia datang pada waktu malam kepada Yesus dan berkata: “Rabi, kami tahu, bahwa Engkau datang sebagai guru yang diutus Allah; sebab tidak ada seorangpun yang dapat mengadakan tanda-tanda yang Engkau adakan itu, jika Allah tidak menyertainya (Yoh 3:1-2)

Pada waktu Nikodemus menghampiri Yesus untuk menanyakan pengajaran Yesus mengenai kelahiran baru, sesungguhnya Roh Kudus telah bekerja dalam hati Nikodemus sebab ia melihat tanda-tanda muzizat yang Yesus lakukan. Jika kita senantiasa mengikuti tuntunan Roh maka kita akan tahu bagaimana menyentuh jiwa-jiwa yang belum mengenal Tuhan, sebab hati mereka telah terlebih dahulu dibuka oleh Roh.

  1. Penuh hikmat

Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat , hendaklah ia memintakannya kepada Allah, yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit, maka hal itu akan diberikan kepadanya (Yak 1:5)

Ada orang-orang yang menginjil dengan cara-cara yang tidak memakai hikmat, misalnya memaksa orang lain memeluk agama Kristen, padahal Yesus tidak mengajarkan kita memaksa orang lain menjadi Kristen melainkan agar lain mengenal dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan juruselamat. Kita harus memakai hikmat dalam memberitakan Injil sebab kita hidup di bumi yang memiliki hukum sendiri dan karena kita masih di bumi maka kita pun harus tunduk pada peraturan yang ada, yakni saling menghargai dan menghormati hak orang lain. Mintalah hikmat Allah dalam memberitakan keselamatan Kristus agar tidak menjadi batu sandungan dan merugikan orang lain serta diri sendiri.

  1. Penuh kasih

Barangsiapa mendengarkan kamu, ia mendengarkan Aku; dan barangsiapa menolak kamu, ia menolak Aku; dan barangsiapa menolak Aku, ia menolak Dia yang mengutus Aku (Lukas 10:16).

Jangan memberitakan keselamatan Yesus berdasarkan emosi atau keinginan hati kita yang membara, sebab hal itu akan berdampak buruk. Jangan pula menceritakan keselamatan Yesus dengan terlebih dahulu menawarkan iming-iming materi karena hal itu akan menjadi bumerang bagi kita, jika ingin berbagi lakukanlah dengan motivasi benar dan bukan sebagai iming-iming. Ceritakalah keselamatan Yesus dengan motivasi benar dan tulus hati, maka ketika kita ditolak tidak akan kecewa atau menyesal sebab kita tahu bahwa bukan kita yang ditolak melainkan Yesus.

 

 

 

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

you're currently offline