Ingin Buru-buru Menikah? Teladani Cinta Tokoh Iman Ini
Pernikahan di usia muda yang terjadi di kalangan selebriti menuai perceraian di beberapa waktu ke depan, dengan berbagai alasan. Perbedaan visi, perselingkuhan dan masalah ekonomi menjadi pemicu keretakan rumah tangga.
Menikah muda memang tidak salah, namun menikah di usia muda memang membutuhkan lebih banyak persiapan ketimbang menikah di usia yang sudah matang.
Ribka menjadi salah satu tokoh Alkitab yang menikah di usia muda. Alkitab memang tidak menyebutkan berapa usia Ribka saat itu, namun ada penafsiran yang mengatakan bahwa Ribka menikah di usia remaja.
Meski begitu, Ribka sudah dapat mengambil keputusan sendiri, yakni ia mau menikah dengan Ishak setelah bertemu dengan utusan Abraham yang dikirim untuk meminang Ribka. Perjodohan Tuhan melalui Abraham pun membuahkan cinta Ribka untuk Ishak.
Lalu mereka memanggil Ribka dan berkata kepadanya: “Maukah engkau pergi beserta orang ini?” Jawabnya: “Mau.” (Kejadian 24:58)
Para orang tua Yahudi pada zaman itu biasanya memang kerap menikahkan anak mereka tanpa persetujuan anaknya, namun kisah Ribka menjadi titik balik dimana anak harus memiliki keputusan sendiri dalam mengarungi pernikahan, meskipun Tuhan sudah menjodohkan.
Inilah mengapa Tuhan memberikan kita kebebasan untuk memilih, karena Tuhan juga ingin diikuti dengan sepenuh hati, bukan dengan hati yang penuh keterpaksaan.
Ribka kemudian menempuh perjalanan panjang untuk bertemu Ishak. Inilah bentuk perjuangan selanjutnya setelah Ribka menyetujui pernikahannya. Kerelaan Ribka menempuh perjalanan yang sedemikian jauhnya untuk bertemu Ishak menggambarkan kedewasaan tindakan dan pikiran.
Lalu berkemaslah Ribka beserta hamba-hambanya perempuan, dan mereka naik unta mengikuti orang itu. Demikianlah hamba itu membawa Ribka lalu berjalan pulang. (Kejadian 24:61)
Untuk memasuki gerbang pernikahan, kita harus memiliki kedewasaan dan kematangan dalam iman, pikiran dan tindakan agar kelak dapat mengarungi samudra perkawinan yang penuh gelombang.