Taruh Rasa Aman pada Tuhan, Ini yang Kita Dapatkan
Di zaman yang serba sulit ini, kita pasti tak tahu harus bagaimana merencanakan masa depan yang penuh harapan, sebab semuanya serba tidak menentu.
Banyak orang dunia mengandalkan harta dan uang sebagai harapan mereka, padahal banyak hal di dunia ini yang tidak dapat diukur dengan uang. Hal ini harus kita sadari sebagai anak Tuhan agar tak mengukur segalanya dengan uang.
Lalu Yesus memandang dia dan berkata: “Alangkah sukarnya orang yang beruang masuk ke dalam Kerajaan Allah. (Lukas 18:24)
Mari kita kembali pada pondasi hidup kita, yaitu Tuhan. Tuhan sudah ada sebelum adanya uang. Berkat kita pun datang dari pada-Nya, jadi kita harus punya prinsip Ilahi bahwa ada hal-hal tertentu yang tidak dapat diukur dengan uang.
Harta atau uang yang kita miliki sesungguhnya merupakan sebuah properti yang Tuhan percayakan untuk mencapai destiny yang Tuhan tetapkan bagi kita, jadi jangan jadikan uang sebagai fokus hidup kita.
Berkat sesungguhnya bagi kita telah Tuhan taruh pada hal-hal yang buka berupa uang atau harta, jadi jangan berusaha sekuat mungkin memburu harta, sebab Tuhan telah menyediakan bagi orang yang mengasihi-Nya.
Sia-sialah kamu bangun pagi-pagi dan duduk-duduk sampai jauh malam, dan makan roti yang diperoleh dengan susah payah — sebab Ia memberikannya kepada yang dicintai-Nya pada waktu tidur. (Mazmur 127:2)
Mari kita melihat hati kita, dimanakah kita menaruh rasa aman kita akan hidup ini dan masa depan? Pada Tuhan atau pada harta kita? Jangan menaruh masa depan pada harta karena masa depan kita tidak tergantung padanya.
Bagaimana pun kondisi kita dan apapun kondisi kita, kita akan selalu butuh Tuhan, oleh karena itu selalu letakkan rasa aman pada Tuhan maka damailah hidup kita.
Dengan tenteram aku mau membaringkan diri, lalu segera tidur, sebab hanya Engkaulah, ya TUHAN, yang membiarkan aku diam dengan aman. (Mazmur 4:8)