Buang Kesulitan, Raih Kemenangan dari Langkah Iman
Kesulitan kita akan hidup yang belum berubah pasti masih menghantui pikiran kita, jangan terlalu lama larut dalam kesedihan, sebab Yesus sendiri membuang kesedihan dengan melakukan tindakan iman.
Pada waktu Yohanes Pembaptis mati sebagai martir Allah, Yesus tentu bersedih namun Ia tak membuat perasaan-Nya dikendalikan oleh keadaan.
Kemudian datanglah murid-murid Yohanes Pembaptis mengambil mayatnya dan menguburkannya. Lalu pergilah mereka memberitahukannya kepada Yesus. (Matius 14:12)
Setelah kepergian Yohanes, Alkitab menceritakan kisah perbuatan Yesus yang menyembuhkan orang-orang sakit karena kasih-Nya. Hal ini menunjukkan bahwa Yesus semakin giat melayani meskipun sedang berduka cita.
Ketika Yesus mendarat, Ia melihat orang banyak yang besar jumlahnya, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka dan Ia menyembuhkan mereka yang sakit. (Matius 14:14)
Rahasia memiliki kehidupan yang berkemenangan dan penuh kelimpahan bukan terletak dari kerja keras kita untuk mencari harta, namun dari hati yang rela melayani Tuhan dan mau memberi. Memberi akan membuka pintu-pintu berkat sorgawi.
Pada saat kita semakin giat melayani Tuhan dan tidak memusingkan perkara-perkara hidup ini, maka Tuhan sendiri yang akan bekerja memberikan pertolongan. Kisah Yesus memberi makan ribuan orang ini menjadi bukti bahwa Ia menang atas kesedihan dan masalah dunia.
Lalu disuruh-Nya orang banyak itu duduk di rumput. Dan setelah diambil-Nya lima roti dan dua ikan itu, Yesus menengadah ke langit dan mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, lalu murid-murid-Nya membagi-bagikannya kepada orang banyak. (Matius 14:19)
Memberi merupakan latihan untuk melatih mentalitas persediaan. Orang yang bermentalitas persediaan akan selalu memahami bahwa segala sesuatu yang ada dalam dirinya merupakan pemberian Tuhan untuk disalurkan kepada yang lain.