Tetap Mengasihi Walau Dibenci, Ini Upahnya!
Mengasihi orang yang kita sayangi tentu sudah biasa dan tak ada tantangannya, tetapi bagaimana jika kita tetap mengasihi orang yang membenci kita atau orang yang kita benci, tentu sulit sekali bukan?
Itulah kasih yang Tuhan Yesus ajarkan, yakni mengasihi orang-orang yang kita sayangi dan juga orang-orang yang membenci kita. Yesus mengajarkan sebuah teladan yang kontroversial namun memberi dampak yang signifikan.
Dan jikalau kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah jasamu? Karena orang-orang berdosa pun mengasihi juga orang-orang yang mengasihi mereka. Sebab jikalau kamu berbuat baik kepada orang yang berbuat baik kepada kamu, apakah jasamu? Orang-orang berdosa pun berbuat demikian. (Lukas 6:32-33)
Saat kita disakiti oleh orang lain, dorongan untuk membalas atau membenci pasti akan muncul sangat kuat, bahkan tidak jarang memicu kita untuk melakukan pembalasan yang serupa, kalau dapat bahkan kita akan melakukan pembalasan yang lebih dari yang telah mereka lakukan.
Sebagai anak Tuhan, kita memang tidak sempurna, namun setidaknya kita jangan menjadikan ketidaksempurnaan tersebut sebagai alasan dan pembenaran kita untuk berbuat dosa serta membalas perbuatan mereka.
Kebencian yang dibiarkan terpendam terus-menerus akan berkembang menjadi kepahitan yang menyiksa diri kita sendiri. Hati tidak akan merasa tenang apabila orang yang telah menyakiti kita belum mendapat balasan yang setimpal.
Buanglah rasa gusar, serta gelisah dan memikirkan upaya balas dendam agar tidak memenuhi hati dan perasaan kita, sebab semuanya itu akan menghilangkan sukacita dan damai sejahtera dalam hidup kita.
Tuhan sendiri yang akan mengobati dan menyembuhkan luka hati kita. Hanya Tuhan juga yang berhak menghakimi dan melakukan pembalasan atas apa yang telah orang lain perbuat kepada kita. Kita hanya perlu menyerahkan sakit hati kita kepada Tuhan saja, maka Ia akan bertindak.
Dan Ia, Tuhan kita Yesus Kristus, dan Allah, Bapa kita, yang dalam kasih karunia-Nya telah mengasihi kita dan yang telah menganugerahkan penghiburan abadi dan pengharapan baik kepada kita. (2 Tesalonika 2:16)