Jangan Menjadi Pengemis Rohani, Belajar dari Tokoh Iman Ini

Jangan Menjadi Pengemis Rohani, Belajar dari Tokoh Iman Ini

Segala sesuatu yang terjadi atas hidup kita ada hubungannya dengan dunia tempat kita tinggal, karena dunia semakin jahat sementara menjadi orang baik sangat sulit sekali.

Namun, meski kita tinggal di dunia yang menakutkan ini, jangan takut dan semakin percaya bahwa Tuhan menyertai. Pasanglah telinga pada Firman Allah karena di situ terdapat banyak solusi.

Daniel, si orang muda yang berketetapan mengikut Allah secara radikal mendapat perkenanan khusus dari Tuhan sehingga Tuhan memakainya dengan luar biasa. Ia pun memiliki mental yang teguh meskipun sedang dalam bahaya.

Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja; tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu.” (Daniel 3:17-18)

Jangan menjadi pengemis bagi Kerajaan Allah, yang bisanya hanya meminta minta berkat saja, tetapi jika tidak diberi maka akan marah atau kepahitan seperti pengemis yang kerap kita lihat di jalan-jalan.

Oleh sebab itu, iman kita harus jelas dan tegas pada Firman Allah tanpa harus merengek-rengek kepada Tuhan. Mari belajar memiliki mental seperti Daniel dan kawan-kawannya saat akan dimasukan ke goa singa karena tak mau   menyembah patung emas.

Daniel berkomitmen tetap setia pada Tuhan meskipun nyawa menjadi taruhannya. Ia memiliki keyakinan bahwa Tuhan akan menolongnya, namun bermental setia sekalipun Tuhan tak menolongnya akan tetap setia pada Tuhan.

Apakah Tuhan dapat menemukan mental ini dalam hidup kita? Tidak mudah memiliki mental seperti Daniel, apalagi bagi kita yang suka memikirkan untung rugi untuk pekerjaan Tuhan dan bagi kita yang suka minta-minta pada Tuhan.

Percayalah bahwa mentalitas pengemis tak akan pernah bisa membuat kita bertumbuh apalagi mengalami kedewasaan rohani. Hanya anak Tuhan yang mau belajar mengerti hati Tuhan, yang bisa menjadi Daniel-Daniel di masa kini sehingga kita menjadi bijaksana.

Dan orang-orang bijaksana akan bercahaya seperti cahaya cakrawala, dan yang telah menuntun banyak orang kepada kebenaran seperti bintang-bintang, tetap untuk selama-lamanya. (Daniel 12:3)

you're currently offline