Para Ayah, Jangan Tiru Cara Mendidik Anak 4 Tokoh Alkitab Ini
Kepribadian orangtua akan tercermin dari tingkah laku dan tutur kata anak-anaknya. Oleh sebab itu orangtua harus banyak memberikan teladan benar, terutama bagi para ayah.
Jika gambar diri dan hubungan seorang ayah belum benar dengan Tuhan, maka anak-anaknya pun tidak akan memiliki figur untuk ditiru sehingga dapat menghasilkan anak-anak yang hidupnya berantakan.
- Ayah yang tidak mendidik takut akan Tuhan
Adapun anak-anak lelaki Eli adalah orang-orang dursila; mereka tidak mengindahkan TUHAN, (1 Samuel 2:12)
Anak-anak imam Eli melakukan kejahatan dengan memakan korban persembahan bagi Tuhan, maka Tuhan murka kepada imam Eli dan anak-anaknya. Mendidik anak agar memiliki takut akan Tuhan harus dimulai dari gaya hidup orangtua yang takut akan Tuhan pula.
- Ayah yang absen dari hidup anaknya
Kata Kain kepada Habel, adiknya: “Marilah kita pergi ke padang.” Ketika mereka ada di padang, tiba-tiba Kain memukul Habel, adiknya itu, lalu membunuh dia. (Kejadian 4:8)
Alkitab tidak menceritakan kehadiran Adam sebelum terjadi pembunuhan Habel, mungkin karena Adam terlalu sibuk dengan dunianya atau tidak peduli dengan karakter anak-anaknya. Hadirlah dalam kehidupan anak-anak kita agar kita mengetahui emosi dan karakter mereka.
- Tidak mendidik anak memiliki rasa empati
Sesudah itu Rehabeam meminta nasihat dari para tua-tua yang selama hidup Salomo mendampingi Salomo, ayahnya, katanya: “Apakah nasihatmu untuk menjawab rakyat itu?” Tetapi ia mengabaikan nasihat yang diberikan para tua-tua itu, lalu ia meminta nasihat kepada orang-orang muda yang sebaya dengan dia dan yang mendampinginya, (1 Raja-raja 13:6,8)
Di bawah kepemimpinan Rehabeam, Israel terpecah menjadi dua dan rakyat menderita karena tekanan pajak. Rehabeam anak Salomo lebih suka berdiskusi dengan yang sebaya daripada dengan yang lebih tua. Jika anak tidak dididik memiliki rasa empati, dapat mengakibatkan kerugian bagi orang lain dan diri sendiri.
- Ayah yang pilih kasih
Israel lebih mengasihi Yusuf dari semua anaknya yang lain, sebab Yusuf itulah anaknya yang lahir pada masa tuanya; dan ia menyuruh membuat jubah yang maha indah bagi dia. (Kejadian 37:3)
Yakub lebih menyayangi Yusuf padahal ia memiliki beberapa anak lagi, hal ini membuat Yusuf menjadi korban kejahatan kakak-kakaknya dan menyedihkan hati Yakub. Cintai dan sayangi anak-anak kita dengan porsi yang sama karena anak-anak patut mendapatkan keadilan kasih sayang.