Doa yang Melahirkan Mujizat
Saling mendoakan bagi sesama anak Tuhan merupakan hal yang penting, karena Tuhan menyukai kesatuan hati dan kesepakatan. Dalam saling mendoakan, kita bukan hanya akan meringankan beban orang lain tapi juga akan meringankan beban kita karena ada berkat dan mujizat dari saling mendoakan.
Rasul dan para jemaat mengalami mujizat Tuhan saat Petrus di tangkap oleh raja Herodes dan dimasukan ke dalam penjara. Jemaat yang digembalakan Petrus tekun mendoakan Petrus.
Demikianlah Petrus ditahan di dalam penjara. Tetapi jemaat dengan tekun mendoakannya kepada Allah. (Kisah Para Rasul 12:5)
Mereka mendoakan Petrus secara khusus, supaya Allah berkenan, dan dengan berbagai cara dapat menggagalkan rancangan Herodes serta menolong Petrus agar dapat keluar dari penjara.
Kematian Yakobus memberi peringatan kepada para jemaat untuk lebih bersungguh-sungguh dalam doa bagi Petrus, sebab jika mereka berhasil dipatahkan satu demi satu, mereka kuatir suatu saat akan kalah dari orang-orang jahat.
Para jemaat mungkin masih trauma dengan kematian Stefanus yang telah tiada karena martir dan begitu juga halnya dengan Yakobus, bisa jadi para jemaat pun kuatir jika hal yang sama terjadi pada Petrus.
Walaupun kematian dan penderitaan datang silih berganti, namun hamba-hamba Kristus dapat sangat membangun dan berguna bagi kepentingan kerajaan Kristus, tetaplah merupakan kewajiban dan perhatian jemaat untuk berdoa dengan sungguh-sungguh bagi kehidupan, kebebasan, dan ketenangan hidup mereka.
Adakalanya kedaulatan Allah membawa mereka ke dalam bahaya besar, supaya jemaat tergerak menaikkan doa bagi mereka para hamba-hamba Tuhan atau pelayan Tuhan yang setia melayani dan rela mengorbankan nyawa bag Tuhan dan jemaat-Nya.
Dalam salah satu tafsiran Alkitab doa yang dinaikkan dengan tekun, artinya proseuchē ektenēs – doa yang sungguh-sungguh dan menyala-nyala. Itulah kata yang digunakan untuk menggambarkan keadaan ketika Kristus sedang berada dalam keadaan sangat ketakutan dan makin bersungguh-sungguh Ia berdoa.
Doa yang dinaikkan dengan tekun inilah yang menghasilkan mujizat sehingga Petrus dapat bebas dari penjara, bahkan memenangkan jiwa bagi Kristus.
Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan dekat Petrus dan cahaya bersinar dalam ruang itu. Malaikat itu menepuk Petrus untuk membangunkannya, katanya: “Bangunlah segera!” Maka gugurlah rantai itu dari tangan Petrus. (Kisah para Rasul 12:7)