Rayakan Imlek Sesuai Firman Tuhan
Tidak lama lagi kita akan merayakan tahun baru Imlek, pusat-pusat perbelanjaan riuh diwarnai aksesori merah menyala serta beberapa ornamen bernuansa Imlek. Di Indonesia, perayaan Imlek juga dirayakan oleh banyak orang, termasuk anak-anak Tuhan. Merayakan Imlek memang tidak berdosa, tetapi dapat menjadikan diri kita terlibat penyembahan berhala jika tidak mengetahui kebenaran yang sebenarnya.
Feng shui dan horoskop
Feng shui dan horoskop merupakan praktek meramal nasib, keberuntungan, kesehatan, perjodohan dan lainnya dengan berkonsultasi kepada ahli feng shui. Hal ini merupakan kekejian di mata Tuhan.
Di antaramu janganlah didapati seorangpun yang mempersembahkan anaknya laki-laki atau anaknya perempuan sebagai korban dalam api, ataupun seorang yang menjadi petenung, seorang peramal, seorang penelaah, seorang penyihir. (Ulangan 18:10)
Ketika kita sudah diselamatkan Tuhan Yesus, maka kita harus menjauhkan diri dari penyembahan berhala dalam bentuk apapun, misalnya membaca horoskop, mempercayai feng shui atau tahyul serta dongeng-dongeng hantu.
Selamat tahun baru
Hari raya Imlek adalah hari raya tahun baru. Biasanya orang-orang akan mengucapkan Gong xi fai cai yang memiliki arti Semoga Anda Menjadi Sangat Kaya. Ucapan untuk selamat tahun baru dalam bahasa Mandarin adalah Xin nian kuai le. Jadi, jika kita akan mengucapkan selamat tahun baru, maka ucapkan Xin Nian Kuai Le. Kita tentu mengharapkan segala kebaikan dalam semua aspek kehidupan, bukan saja secara finansial, maka ucapkanlah Nian nian meng en yang berarti sepanjang tahun melimpah anugerah.
Berbagi
Dalam merayakan imlek biasanya saling berbagi angpao, memberi angpao tentu sangat baik karena Tuhan Yesus mengajarkan kita memberi kepada siapa saja, bukan saja kepada yang belum menikah atau kepada yang masih muda, melainkan kepada siapa saja agar nama Tuhan dimuliakan.
Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.” (Lukas 6:38)
Jauhi tahyul
Banyak sekali cerita-cerita kepercayaan dan tradisi orang Tionghoa yang tidak sesuai dengan firman Tuhan, misalnya tidak boleh menyapu rumah pada saat tahun baru karena akan menyapu rejeki keluar dari rumah dan tahyul lainnya. Hal ini tentu tidak sesuai dengan firman Tuhan. juga kerap mempercayai barongsai atau naga sebagai pembawa nasib baik. Jauhilah semua hal-hal yang membuat iman percaya kita kepada Tuhan Yesus menjadi luntur, lberkumpul dengan keluarga dan merayakan Imlek memang baik, terlebih diwarnai dengan berdoa, pujian dan penyembahan kepada Tuhan pada saat berkumpul bersama dan mensyukuri berkat Tuhan sambil berbagai kepada kerabat.