Doa yang Menghasilkan Kekuatan
Biasanya orang Kristen berdoa karena memiliki pergumulan hidup yang harus segera dicari jalan keluarnya. Padahal, dalam kekristenan, berdoa bukan memberikan daftar permohonan kepada Tuhan.
Banyak orang Kristen yang menjadi pengemis atau peminta-minta kepada Tuhan, padahal Yesus mengajarkan kita berdoa yang benar, sehingga kita dapat belajar dari-Nya.
Sebelum Yesus disalibkan, Ia pernah berdoa kepada Bapa agar Ia tidak perlu melakukan kehendak Bapa untuk menyelamatkan manusia, namun Ia tidak tunduk pada kehendak-Nya sendiri tetapi kehendak Bapa.
Kata-Nya: “Ya Abba, ya Bapa, tidak ada yang mustahil bagi-Mu, ambillah cawan ini dari pada-Ku, tetapi janganlah apa yang Aku kehendaki, melainkan apa yang Engkau kehendaki.” (Markus 14:35)
Dalam penyerahan total-Nya pada Bapa, justru di situlah Yesus mendapat kekuatan dari Bapa untuk melakukan kehendak Bapa dengan sempurna sampai tuntas. Inilah doa yang menghasilkan kekuatan.
Hamba Tuhan bernama Charles Spurgeon mengemukakan alasan apa bagi orang Kristen bahwa tak ada yang lebih penting dari apapun selain kehidupan yang memiliki waktu berdoa.
Menurut Spurgeon, berdoa ibarat kita menarik nafas dan menghembuskan nafas. Tentu keduanya sangat penting, bukan? Seperti itulah halnya berdoa.
Doa bukanlah usaha kita untuk mengubah kehendak Allah, namun bagaimana kita menjalin persekutuan dengan Tuhan agar kita mengerti kehendak-Nya sehingga kita memiliki kekuatan begitu rupa untuk mengikuti kehendak-Nya.