Letakan Tuhan di Depan dan Berkat di Belakang. Ini yang Terjadi
Setelah kita lahir baru dan hidup dalam pertobatan, maka langkah hidup kita adalah meletakan Tuhan Yesus di depan dan berkat di belakang. Mengapa demikian?
Karena saat kita menerima Yesus maka secara otomatis kita menjadi ahli waris Kerajaan Sorga, oleh sebab itulah kita tidak perlu lagi memusingkan berkat dan hal materi karena Yesus pasti mencukupi.
Rasul Paulus menekankan orang-orang di Galatia, mengenai betapa pentingnya menaruh Yesus di depan kita karena Dia yang sudah memberi Terang Abadi, justru harusnya membuat kita rindu mengikuti-Nya.
Hai orang-orang Galatia yang bodoh, siapakah yang telah mempesona kamu? Bukankah Yesus Kristus yang disalibkan itu telah dilukiskan dengan terang di depanmu? (Galatia 3:1)
Paulus menegur orang-orang Galatia yang sudah mengenal Yesus namun masih hidup dalam upacara adat istiadat seperti upacara mempersembahkan korban dan penyucian diri untuk memperbaiki kekurangan.
Hal ini dikecam Paulus dan Paulus menyadarkan mereka karena perbuatan mereka sangat keliru dan tidak sesuai dengan Firman Tuhan. Paulus mengajarkan mereka agar tidak terpikat dengan pengajaran guru-guru yang penuh muslihat sehingga memperdayakan mereka begitu rupa.
Pandanglah Tuhan Yesus sebagai harta yang paling indah sehingga kita tidak rela untuk melepaskan walaupun pengajaran dunia begitu memikat atau iming-iming materi yang menggiurkan.
Ketika hati kita tetap memandang Yesus maka kita dapat menjadi orang yang tulus dan benar karena saat kita meletakan Yesus di depan kita akan selalu diberi hikmat untuk berperilaku dalam segala situasi dan kondisi.
Jika kita sudah meletakan Yesus di depan, pasti berkar-berkat-Nya akan mengikuti senantiasa dan menjadikan kita bukan orang Kristen yang matetialistis atau mengagungkan berkat-Nya.
Yesus Kristus telah membuat ini, supaya di dalam Dia berkat Abraham sampai kepada bangsa-bangsa lain, sehingga oleh iman kita menerima Roh yang telah dijanjikan itu. (Galatia 3:14)