Ini yang Kita Dapatkan Jika Tidak Ikut Arus Dunia
Hidup di zaman serba canggih seperti sekarang membuat kita mudah melakukan banyak hal dalam berbagai bidang kehidupan. Seiring dengan majunya perkembangan zaman, gaya hidup manusia pun berubah.
Kini, kita mendapati banyak hal yang membuat hati dan pikiran kita tidak lagi memprioritaskan Tuhan sebagai pusat hidup kita, meskipun kita masih menjalankan aktivitas kerohanian.
Daniel menjadi contoh bagi kita bagaimana hidup di tengah kemewahan namun tetap memiliki hati yang berpusat pada Tuhan. Ia tidak mengikuti dunia di sekitarnya sebab ia tahu pasti tujuan hidupnya.
Daniel berketetapan untuk tidak menajiskan dirinya dengan santapan raja dan dengan anggur yang biasa diminum raja; dimintanyalah kepada pemimpin pegawai istana itu, supaya ia tak usah menajiskan dirinya. (Daniel 1:8)
Bagi Daniel, kehidupan mewah di istana bukan sesuatu yang menakjubkan, tetapi hal yang najis. Orang yang sudah mengenal Tuhan Yesus dan berkomiten mengikuti-Nya seumur hidup, tidak akan silau akan kemewahan dunia ini, sebab hatinya tahu pasti bahwa hidup kekal di sorga lebih menakjubkan daripada kemewahan hidup di dunia ini.
Inilah sebabnya mengapa rasul Paulus mengatakan bahwa semua yang dimilikinya sebelum mengenal Yesus adalah sampah semata. Begitu pun cara pandang kita setelah mengenal dan berkomitmen setia pada Yesus, harus seperti Daniel.
Tuhan tidak akan diam saja dengan komitmen dan kesungguhan hati serta sikap kita dalam mengikuti-Nya. Ia akan mengganjar kita sesuai dengan kasih dan keadilan-Nya yang sempurna. Daniel mendapatkan perkenanan Tuhan karena ia berhasil menjaga hati dan sikapnya untuk Tuhan.
Maka Allah mengaruniakan kepada Daniel kasih dan sayang dari pemimpin pegawai istana itu. (Daniel 1:9)
Hasilnya, bukan hanya perkenanan Tuhan saja yang Daniel dapatkan melainkan juga kebaikan hati manusia serta pengaruh untuk dapat berdampak bagi mereka yang belum mengenal Tuhan. Inilah hasil dari sebuah hati yang berkomitmen dengan Tuhan, kita akan berhasil mendapat perkenan Tuhan dan membawa orang lain mengenal Tuhan.
Dalam tiap-tiap hal yang memerlukan kebijaksanaan dan pengertian, yang ditanyakan raja kepada mereka, didapatinya bahwa mereka sepuluh kali lebih cerdas dari pada semua orang berilmu dan semua ahli jampi di seluruh kerajaannya. (Daniel 1:20)