Rahasia Menikmati Upah yang Besar dari Tuhan
Pertumbuhan rohani kita harus terus maju seiring dengan pertambahan usia kita agar manusia roh kita semakin kuat. Salah satu cara membuat pertumbuhan rohani semakin dewasa adalah dengan mendisiplin diri kita semakin keras.
Kadangkala, semakin kita sering membaca Firman Tuhan, berdoa dan memiliki saat teduh yang baik, kita akan jatuh pada kebosanan, apalagi jika Tuhan belum menjawab doa kita.
Rasa bosan dengan rutinitas rohani dan penantian janji Tuhan berpotensi membuat kita jatuh dalam dosa dan enggan melakukan hal-hal rohani lagi. Hal ini wajar terjadi sebab manusia daging kita sangat lemah disertai tantangan hidup yang berat.
Sebagai hamba Tuhan yang baik, Abraham menjalani perjalanan imannya bersama Tuhan, ia takut akan Tuhan, membangun mezbah dimana pun berada, mengalah pada saudaranya dan berusaha hidup damai dengan siapapun.
Abraham tetap mendisiplinkan manusia rohnya dengan mengandalkan Tuhan meskipun memiliki koneksi seorang raja yang bisa memberinya segalanya.
Tetapi kata Abram kepada raja negeri Sodom itu: “Aku bersumpah demi TUHAN, Allah Yang Mahatinggi, Pencipta langit dan bumi: Aku tidak akan mengambil apa-apa dari kepunyaanmu itu, sepotong benang atau tali kasut pun tidak, supaya engkau jangan dapat berkata: Aku telah membuat Abram menjadi kaya. (Kejadian 14:22-23)
Prinsip yang teguh pada Tuhan dan kebergantungan Abraham kepada Tuhan inilah yang menjadikan Tuhan memberikan perkenanan pada Abraham sampai menyebutnya sebagai Bapa sejumlah bangsa besar meskipun Abraham belum mendapat keturunan.
Kemudian datanglah firman TUHAN kepada Abram dalam suatu penglihatan: “Janganlah takut, Abram, Akulah perisaimu; upahmu akan sangat besar.” (Kejadian 15:1)
Terjemahan tafisran Wycliffe menyatakam bahwa janji Tuhan kepada Abraham ini merupakan sebuah pernyataan kepastian tentang upah besar yang menghasilkan sukacita penuh karena Tuhan sendirilah jaminan kemenangan kekal.
Hal ini juga berlaku bagi kita anak cucu Abraham secara rohani yang akan mendapat jaminan kemenangan kekal dari upah yang besar asal kita tetap berpegang teguh pada Tuhan dan mendisplin manusia roh kita.