PSBB Kembali, Hidup Semakin Sulit? Ini Firman Untuk Bertahan
Mulai tanggal 14 Sepetember 2002, Pemerintah DKI Jakarta kembali menetapkan PSBB jilid kedua atau PSBB pengetatan. Dalam PSBB ini banyak aturan Pemda DKI yang menjadi lebih ketat dibanding pada masa PSBB transisi yang lalu.
Hal ini dilakukan karena semakin meningkatnya angka pasien Covid 19 di DKI Jakarta. Oleh sebab itu, PSBB jilid diharapkan dapat menurunkan angka pasien Covid 19.
Sebagai umat Allah yang hidup di bangsa ini, kita pasti merasakan dampak pandemi Covid 19 yang masih terjadi sekarang ini, dimana kondisi keuangan kita menjadi tidak menentu karena banyak terjadi PHK dan kesulitan mencari nafkah.
Namun, di tengah sulitnya hidup dalam masa pandemi ini, Tuhan justru sedang mengerjakan banyak hal kepada umat-Nya. Tuhan sedang melatih kita mengandalkan Dia lebih dalam, Tuhan sedang mengajar kita hidup sederhana, Tuhan sedang mengajar kita hidup saling peduli dan berbagi dan Tuhan sedang mengajar kita hidup sehat.
Kesulitan hidup yang kita rasakan di masa pandemi ini tidak akan terus terjadi selamanya karena untuk setiap masa ada waktu berakhirnya. Oleh sebab itu, yang perlu kita lakukan di masa ini adalah harus semakin mendekat pada Tuhan agar kesusahan hati tidak membuat kita tawar hati.
Jika engkau tawar hati pada masa kesesakan, kecillah kekuatanmu. (Amsal 24:10)
Tawar hati merupakan sebuah kondisi dimana hati kita tidak dapat merasakan apapun, tidak bisa bersukacita di tengah kebahagiaan dan tidak bisa bersedih di tengah kedukaan sebab hati telah menjadi putus asa atau kehilangan semangat.
Tidak ada yang dapat kita lakukan dalam kondisi hati yang tawar dalam menghadapi kesusahan, karena kita pasti fokus pada masalah, bukan pada Tuhan yang penuh solusi.
Manusia daging kita terlalu lemah untuk menghadapi pandemi ini seorang diri, jadi mintalah kekuatan Tuhan agar kita dapat bertahan, sehingga fokus kita tidak lagi pada pandemi dan kesulitan hidup, melainkan pada kekuatan Tuhan.
Sebab pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah. (1 Korintus 1:18)