Dalam Masa Pandemi, Tuhan Selalu Buka Peluang, Perluas Kapasitas Agar Tak Menyesal

Dalam Masa Pandemi, Tuhan Selalu Buka Peluang, Perluas Kapasitas Agar Tak Menyesal

Banyak orang Kristen mengeluh dalam keadaan sulit di tengah pandemi Covid-19 ini karena semua aspek kehidupan sepertinya tertutup untuk digali.

Padahal, apa yang tidak mungkin bagi Tuhan? Ketika semua pintu tertutup, Tuhan mampu membukanya walaupun kelihatan sulit bagi manusia. Jangan pernah takutkan masa sulit ini jika kita percaya pada Tuhan.

Bagi Tuhan, musim dan masa apapun tetaplah sama, Ia mampu membuat segala sesuatu kapan saja. Jika Tuhan mau memberikan bisnis kita maju atau memulai pekerjaan baru atau melakukan hal-hal lainnya, Tuhan pasti membuka kesempatan tersebut bagi kita.

Namun, masalahnya adalah ketika kita sudah meminta banyak hal baik pada Tuhan untuk bisnis kita, karir, pendidikan, kesehatan, keuangan, keluarga dan sebagainya, tetapi kita lupa untuk mempersiapkan diri maka sia-sia lah doa dan peluang yang Tuhan bukakan.

Misalnya, ketika kita berdoa untuk kemajuan bisnis, tapi kita tidak siap untuk bergerak maju lebih cepat padahl Tuhan sudah mengirimkan pelanggan-pelanggan baru. Atau ketika kita meminta jodoh, tapi kita masih bel bisa melupakan masa lalu dengan orang yang pernah melukai hati.

Banyak kasus dimana anak-anak Tuhan tidak mau dan tidak bisa mempersiapkan dirinya untuk melangkah ke arah yang lebih maju dan berkembang sebab terbiasa hidup dengan masa lalu, dengan zona nyaman dan dengan keinginan sendiri.

Alkitab mengajarkan bahwa hanya orang yang mau bergerak maju, melatih dirinya lebih baik, mengembangkan diri dan menggali potensi, maka orang tersebut akan siap meraih setiap peluang yang sudah Tuhan bukakan.

Persiapan dan latihan adalah cara untuk mengembang ke kanan dan ke kiri, karena memperluas kapasitas adalah keharusan untuk meraih janji Firman Tuhan, sebab tidak ada orang malas yang sukses.

Pernahkah engkau melihat orang yang cakap dalam pekerjaannya? Di hadapan raja-raja ia akan berdiri, bukan di hadapan orang-orang yang hina. (Amsal 22:29)

Sebuah terjemahan asing mengartikan ayat ini dengan seorang pekerja yang tidak hanya gesit, tapi juga oang yang terus bekerja sampai tuntas, dengan tekun dan gigih, serta terampil dan cepat. Orang yang sigap, yang tahu bagaimana cara mendatangkan hasil yang besar dengan lingkup pekerjaan yang terbatas.

you're currently offline