Ini Alasan Orang Kristen Suka Pakai Ayat Alkitab Ketika Diminta Memberi
Sudah bukan hal baru bagi umat Kristen dengan adanya berbagai denominasi, doktrin dan pengajaran sehingga kerap membuat orang Kristen suka berdebat dan perang ayat.
Padahal, Tuhan Yesus tidak menginginkan kita saling memojokkan dengan menggunakan doktrin dan ayat Firman Tuhan. Yesus justru merindukan kita agar menjadi satu, sama seperti Ia dan Bapa adalah satu, seperti ungkapan doa-Nya.
Supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku. (Yohanes 17:21)
Banyak sekali doktrin yang menjadi perdebatan dalam umat Kristen, misalnya saja mengenai memberi persepuluhan, buah sulung atau persembahan lainnya di gereja. Masih banyak orang yang enggan memberi dengan banyak alasan, misalnya memberi persepuluhan merupakan perintah di zaman Perjanjian Lama saja, buat apa ikut menyumbang gereja karena gereja sudah kaya atau alasan lainnya.
Orang yang enggan memberikan uangnya untuk Tuhan melalui gereja dengan mengemukakan berbagai alasan adalah ciri orang pelit yang cinta uang. Inilah sebabnya Tuhan membuat perbandingan diri-Nya dengan mamon, sebab orang yang cinta Tuhan akan mudah memberi untuk apa saja, sementara orang yang cinta mamon akan sulit memberi.
Yesus juga menyandingkan uang dengan Kerajaan Allah, karena uang memang akan menjadi tuhan bagi orang yang tidak mengenal Yesus dengan sungguh-sungguh. Itulah sebabnya sangat penting pengenalan kita akan Tuhan untuk mendapatkan paradigma Kebenaran yang sesungguhnya yang membawa pada kekekalan.
Lalu Yesus memandang dia dan berkata: “Alangkah sukarnya orang yang beruang masuk ke dalam Kerajaan Allah. (Lukas 18:24)
Tuhan ingin kita dapat menjadi berkat bagi gereja dan orang lain melalui uamh yang sudah Tuhan percayakan kepada kita, tetapi jika kita masih sulit melakukannya dengan berbagai alasan ini menandakan bahwa kita belum mengenal Tuhan. Tuhan dan gereja-Nya tentu tidak membutuhkan uang kita sebab Tuhan dapat menurunkan berkat keuangan dengan berbagai cara.
Ketika Tuhan mengajarkan dan meminta kita memberi adalah agar kita dapat meneladani karakter-Nya yang pemurah, agar kita dapat menjadi teladan dalam keuangan, agar kita tidak menjadi hamba uang dan tentu agar kita juga menuai kelimpahan yang sudah Tuhan sediakan.
Camkanlah ini: Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga, dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga. (2 Korintus 9:6)