Kematian Yesus Bawa Harapan Baru di Masa Pendemi Covid-19, Maknai Jumat Agung dengan Cara Ini
Yesus mati di kayu salib bukan hanya untuk menebus dosa kita dan membuat pendamaian antara kita dan Bapa, tetapi Ia memberikan harapan baru akan hari esok dan masa depan kita.
Kepastian masa depan kita ada di tangan Yesus jika kita benar-benar menyerahkannya dengan tulus sambil mengikuti jejak-Nya selama Ia hidup di dunia ini. Jika Ia telah mengalahkan kematian, lalu apalagi yang kita takutkan dan kuatirkan? Kematian Yesus akan nyata dalam hidup kita di tengah pandemi Covid-19 jika kita tetap bergantung pada-Nya.
Harapan yang Yesus berikan pun bukan saja dalam bentuk berkat dan kelimpahan selama di dunia, tetapi juga jaminan kekekalan. Hanya Yesus yang dapat melakukan hal ini, tidak ada satu sosokpun di dunia ini yang seperti Dia.
Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. (Yohanes 14:2)
Jadi, jika kita telah mengetahui bahwa hidup dan masa setelah kita di dunia ini akan berakhir dengan damai sejahtera karena bersama Yesus, lalu mengapa sekarang saat masih hidup kita tidak menggunakan waktu dengan baik.
Masa hidup kita di dunia ini sangat pendek, sementara masa kekekalan akan terjadi selamanya. Pergunakan waktu dan kesempatan yang ada selama di dunia untuk melakukan perintah Tuhan.
Perintah-Nya adalah mengabarkan Injil, menjadi terang di masa sukar ini serta memberi dampak agar dunia tahu bahwa Yesus mengasihi semua orang dan telah menyelamatkan orang yang menerima-Nya untuk mendapatkan kekekalan.
Jangan sia-siakan waktu, daripada menyesal kemudian hari, kita harus berubah dan berbuah untuk Tuhan agar layak masuk ke dalam Kerajaan-Nya yang kekal karena sekarang lah masa penuaian jiwa terjadi. Ayo, bergerak.
Kapak sudah tersedia pada akar pohon dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api. (Matius 3:10)