Zona Nyaman Dapat Menjauhkan Kita dari Tuhan, Ini Cara Tetap Dekat Tuhan dalam Zona Nyaman
Hidup Anda baik-baik saja? Rumah nyaman, diri sendiri sehat, keluarga sehat dan keuangan aman terkendali. Tidak perlu apa-apa lagi, bukan? Kenyamanan dalam hidup kita berpotensi membuat kita menganggap bahwa hidup ini akan berjalan baik-baik saja tanpa Tuhan, sehingga ibadah menjadi kendor dan tidak bersemangat bertemu Tuhan seperti ketika sedang ditimpa masalah.
Raja Rehabeam menjauh dari Tuhan dengan meninggalkan hukum Tuhan saat kerajaannya mengalami kenyamanan. Keengganan mencari Tuhan di dalam zona nyaman juga dapat kita rasakan saat kita merasa tidak lagi membutuhkan pertolongan Tuhan.
Rehabeam beserta seluruh Israelmeninggalkanhukum TUHAN, ketika kerajaannya menjadi kokohdan kekuasaannya menjadi teguh. (2 Tawarikh 12:1)
Menjauh dari Tuhan akan merugikan kita karena sebagai manusia, kita selalu membutuhkan Tuhan kapanpun, dimanapun dan bagaimanapun situasi dan kondisinya. Oleh karena dalam hidup selalu ada waktunya, ada waktu berada di zona nyaman dan ada waktu berada dalam zona tidak nyaman.
Untuk mengembalikan bangsa ini kepada Tuhan, maka Tuhan mengizinkan bangsa Israel mengalami tekanan dengan serangan raja Sisak dari Mesir yang membawa banyak pasukan berkuda dan merebut benteng-benteng kota Yehuda bahkan menduduki Isarel.
Tetapi pada tahun kelima zaman raja Rehabeam, majulah Sisak, raja Mesir, menyerang Yerusalem–karena mereka berubah setia terhadap TUHAN. (2 Tawarikh 12:2)
Serangan Mesir dan teguran nabi Semaya kepada bangsa Israel akhirnya membuat mereka sadar bahwa menjauh dari Tuhan adalah sebuah kesalahan besar, sehingga mereka memilih untuk merendahkan diri di hadapan Tuhan dan kembali mencari Tuhan, maka Tuhan pun memulihkan mereka.
Ketika TUHAN melihat bahwa mereka merendahkan diri, datanglah firman TUHAN kepada Semaya, bunyinya: “Mereka telah merendahkan diri, oleh sebab itu Aku tidak akan memusnahkan mereka. Aku segera akan meluputkan mereka dan kehangatan murka-Kutidak akan dicurahkan atas Yerusalem dengan perantaraan Sisak. (2 Tawarikh 12:7)
Jangan sampai Tuhan mengizinkan penderitaan yang berat dulu kepada kita baru kita mendekat lagi ke Tuhan, oleh sebab itu janganlah menjauh dari Tuhan, karena kita tidak bisa melakukan apapun tanpa Tuhan.