Jangan Memandang Rendah Orang yang Diurapi Tuhan, Ini Akibatnya!

Jangan Memandang Rendah Orang yang Diurapi Tuhan, Ini Akibatnya!

Tahukah Anda bahwa ketika kita memandang rendah orang lain, akan ada hukuman yang kita terima dari Tuhan apalagi jika orang tersebut merupakan orang yang diurapi Tuhan.

Orang percaya pun kerap memandang rendah seorang hamba Tuhan, misalnya ketika ada hamba Tuhan yang berkhotbah tetapi sibuk main gawai, ketika ada hamba Tuhan yang khotbahnya kurang menyenangkan di telinga maka si hamba Tuhan dicap kurang bagus atau jika ada hamba Tuhan yang suka humor disebut komika dan sebagainya.

Tidak hanya kepada hamba Tuhan saja, kepada sesama orang percaya pun ada yang kerap memandang rendah sesamanya, padahal sesama orang percaya pun merupakan orang yang sama-sama diurapi Tuhan untuk melakukan pekerjaan baik.

Apa akibatnya jika kita memandang rendah orang yang diurapi Tuhan?

Belajar dari Mikhal, istri Daud si anak raja Saul yang memandang rendah raja Daud saat menari-nari saat pasukannya mengangkut tabut Tuhan dari rumah Obed Edom ke kota Daud dengan sukacita.

Ketika tabut TUHAN itu masuk ke kota Daud, maka Mikhal, anak perempuan Saul, menjenguk dari jendela, lalu melihat raja Daud meloncat-loncat serta menari-nari di hadapan TUHAN. Sebab itu ia memandang rendah Daud dalam hatinya. (2 Samuel 6:16)

Tak hanya sikap hati saja yang buruk, Mikhal pun menilai penghormatan Daud kepada Tuhan sebagai kehinaan. “Betapa raja orang Israel, yang menelanjangi dirinya pada hari ini di depan mata budak-budak perempuan para hambanya, merasa dirinya terhormat pada hari ini, seperti orang hina dengan tidak malu-malu menelanjangi dirinya!: (2 Samuel 6:20b)

Akibat sikap hati dan perkataan ini, MIkhal dipermalukan Tuhan sampai masa tuanya, karena Alkitab tidak mencatat bahwa ia bertobat sehingga ia harus menanggung aib dengan tidak memiliki anak, padahal melahirkan anak merupakan lambang kehormatan wanita di Israel.

Mikhal binti Saul tidak mendapatkan anak sampai hari matinya. (2 Samuel 6:23)

Mari belajar untuk tidak memandang rendah orang lain, terutama orang yang diurapi Tuhan apalagi jika tidak diikuti pertobatan yang tulus, maka Tuhan sendiri yang akan membuat malu di depan semua orang sampai akhir hidup ini.

you're currently offline