Begini Praktek Iman yang Mengecap Dulu Baru Melihat

Begini Praktek Iman yang Mengecap Dulu Baru Melihat

Kita semua pasti sudah hafal ayat Alkitab yang menjadi kerap dinyanyikan ini:

Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya TUHAN itu!

Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya! (Mazmur 34:8)

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Online menyebutkan kata mengecap artinya mengatup-ngatupkan mulut hingga terdengar bunyi kecap atau cap cap (sepeti ketika makan), mencoba (merasai), rasa (makanan dan sebagianya), menikmati, mengenyam merasai – kenikmatan hidup.

IMAN.jpg

Ketika Firman Tuhan memerintahkan kita untuk mengecap dulu, ini berarti Tuhan mengarahkan kita agar menikmati dulu hal-hal yang kita inginkan, merasakan dulu hal-hal yang kita rindukan dan menikmatinya walaupun kita belum mendapat dan mengalaminya.

Sebelum memiliki piano, Caroline Bundy harus terlebih dahulu membayangkan bagaimana ia memainkan piano dan menciptakan instrumen yang indah. Ia sering membayangkan jari-jarinya “terbang” di atas tuts piano. Karena belum memilkinya juga, ia akhirnya membuat piano sendiri.

Pada sepotong kertas pembungkus berwarna coklat, ia menggambar serangkaian tuts piano dalam ukuran yang sebenarnya. Dengan krayon, ia mewarnai tuts warna hitam dua atau tiga baris. Ketika ia selesai membuat tuts mainan itu, ia memainkannya. Ia dapat mendengar suaranya dalam benaknya ketika jari-jarinya menari-nari naik turun di atas tuts itu.

Tak lama kemudian, tetangganya yang akan pindah ke luar negerinya memberinya piano sehingga ia bisa “mendandani” lagu Old Ragged Cross yang disukainya.

Inilah iman yang Tuhan ajarkan. Waktu kita menginginkan sesuatu maka kita belum tentu mendapatkannya dengan segera, tetapi jiwa kita harus dapat menikmatinya dulu dengan mata rohani bahwa kita sudah mendapatkan apa yang kita inginkan, setelah itu kita akan melihatnya dengan mata jasmani kita bahwa kita telah benar-benar mendapatkannya.

Orang yang tidak mengerti kebenaran Firman Tuhan ini pasti akan menilai kita gila atau tidak normal, namun inilah kebenaran yang sejati, yakni kuasa untuk mencipta atau mengadakan sesuatu yang tidak ada menjadi ada. Hanya dengan menerapkan pola hidup yang benar sesuai dengan Firman Tuhan, maka hidup kita akan senantiasa menikmati kebaikan Tuhan.

Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat. (Ibrani 11:1)

Baca juga:

Miliki Karunia Iman dan Atasi Masalahmu Segera

Ciptakan Atsmofir Iman dan Dapatkan Mujizat Tuhan

Miliki Iman Seperti Tokoh Ini dan Dapatkan Jawaban Doamu

Mengaku Orang Beriman? Cek Dulu Tandanya Lewat Hal Ini

you're currently offline