Hidup Adalah Pilihan, Mulailah dari Hal Kecil
Selama kita masih hidup di dunia ini, maka diri kita akan dihadapkan dengan berbagai pilihan yang harus kita pilih. Tidak mudah menentukan pilihan untuk mendapatkan hasil yang terbaik, sebab untuk memilih yang terbaik kita harus banyak belajar, banyak berpikir dan tentu saja berdoa lebih banyak.
Jika kita dapat memilih hal baik yang dimulai dari hal-hal kecil, maka pasti kita dapat memilih yang terbaik pula dalam hal besar. Misalnya saja sejak kita bangun di pagi hari, kita dapat memilih bangun tidur langsung membuka handphone atau langsung berdoa dan membaca Alkitab terlebih dahulu.
Kehidupan selalu menawarkan banyak hal kepada kita, memilih makanan sehat yang kadang tidak enak, atau makanan cepat saji yang enak tetapi belum tentu menyehatkan. Kita juga dapat memilih mau serius dengan Tuhan atau tidak serius dengan Tuhan dalam membangun kehidupan rohani kita, semuanya memang tidak langsung berdampak hari ini, tetapi di kemudian hari akan terlihat hasilnya.
Jika dari hal-hal kecil kita dapat memutuskan memilih sesuatu yang berdampak baik di masa depan meskipun rasanya kurang enak dan tidak menyenangkan, namun di kemudian hari tidak akan mendatangkan penyesalan.
Jika hari ini kita memilih sesuatu yang kita pikir enak, mudah dan cepat maka hasilnya kelak akan membuktikan kerugian. Kita diajar oleh Tuhan Yesus untuk hidup dengan membayar harga, pikul salib dan menyangkal diri setelah menerima penebusan dari Tuhan Yesus, ini sama saja dengan mengisi hidup dengan perjuangan lalu menikmati hasilnya kemudian.
Semua para tokoh iman di Alkitab telah menjalani suatu kehidupan yang penuh makna, dimana mereka memulainya dengan kehendak Tuhan, menjalani proses setahap demi setahap demi kekekalan. Mereka bisa saja memilih keingainan mereka sendiri, namun hasilnya pasti tidak sesuai dengan kehendak Tuhan.
Semua orang yang memulai kehidupan bersama Tuhan dengan mengawali dari hal kecil, namun selalu setia akan menuai berkat-Nya. Abraham memilih meninggalkan Ur Kasdim demi janji Tuhan, Musa memilih taat menjadi hamba Tuhan, Yusuf memilih mempercayai mimpi dari Tuhan demikian juga tokoh iman lainnya.
Dalam setiap hal kecil yang kita lakukan untuk Tuhan merupakan benih kehidupan untuk masa kekekalan. “Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar. (Lukas 16:10)
Baca juga:
Redam Amarah dengan Ayat Firman Tuhan Ini
Ingin Sehat Ala Alkitabiah? Terapkan Kebiasaan Ini
Ingin Memiliki Hubungan Harmonis antara Mertua dan Menantu? Belajar dari Tokoh Iman Ini
Tiga Bahaya Meremehkan Hal Kecil