Kita Dikasihi Tuhan Untuk Melakukan Hal Besar. Ini Buktinya!
Pernahkah Anda dilanda frustasi, cemas atau takut karena perubahan zaman yang membuat kita semakin lemah dan menua? Sebagai umat percaya, seharusnya kita memiliki rasa optimis yang tinggi, entah dimana pun kita berada atau bagaimana pun situasi dan kondisi yang sedang kita hadapi.
Mari belajar dari Kaleb bin Yefune, seorang ksatria gagah perkasa yang diutus Musa untuk mengintai negeri Kanaan bersama 11 pengintai. Pada waktu pulang dan melapor kepada Musa dan bangsa Israel, kesepuluh pengintai melaporkan hal-hal buruk yang mencemaskan hati bangsa Israel mengenai keadaan tanah Kanaan. Hanya Kaleb dan Yosua yang memberi kabar sukacita walau keadaanya menakutkan.
Alkitab memang tidak menjelaskan dengan rinci mengenai sosok Kaleb bin Yefune, tetapi kita tahu bahwa ia merupakan sosok yang memiliki hati tulus dan pemberani. Setelah mengintai dan berperang melawan musuh, Kaleb menagih janji kepada Yosua untuk mendapatkan milik pusaka, sebab firman Tuhan berkata bahwa tanah yang diinjaknya akan menjadi milik pusakanya.
Pada masa itu, untuk mendapatkan milik pusaka adalah dengan berperang menaklukan musuh yang ada di tanah itu, maka Kaleb menyatakan dirinya siap berperang, meskipun usianya sudah tidak muda lagi, tetapi semangatnya tetap membara. Maka Kaleb memerangi Hebron atau Kiryat Arba sehingga pegunungan itu menjadi miliknya dan milik keturunannya.
Jadi sekarang, sesungguhnya TUHAN telah memelihara hidupku, seperti yang dijanjikan-Nya. Kini sudah empat puluh lima tahun lamanya, sejak diucapkan TUHAN firman itu kepada Musa, dan selama itu orang Israel mengembara di padang gurun. Jadi sekarang, telah berumur delapan puluh lima tahun aku hari ini; pada waktu ini aku masih sama kuat seperti pada waktu aku disuruh Musa; seperti kekuatanku pada waktu itu demikianlah kekuatanku sekarang untuk berperang dan untuk keluar masuk. (Yosua 14:10-11)
Waktu Tuhan menjanjikan sesuatu bagi kita, maka kita harus percaya diri bahwa kita pasti akan mendapatkannya, dan lakukan segala usaha untuk memperoleh janji tersebut, entah dengan berdoa, berpuasa, melakukan peperangan rohani untuk menaklukan iblis atau menabur harta, menabur waktu dan lainnya.
Jangan jadikan faktor usia, kelemahan, kebodohan, sakit penyakit atau apapun kondisi yang kita alami sebagai alasan untuk tidak mau berusaha menggapai janji Tuhan. Jangan pernah ada kata menyerah untuk meraih janji-Nya, belajar dari Kaleb yang memasuki usia senja, tetapi penuh semangat dalam menggapai janji Tuhan demi masa depannya dan keturunannya.
Tuhan mengasihi kita dengan kasih yang besar dan senantiasa memikirkan kebaikan kita, tetapi ada harga yang harus kita bayar untuk mendapatkan janji itu. Percayailah dirimu bahwa kita sangat diaksihi dan mulailah berperkara dengan Tuhan, sebab kasih-Nya hebat bagi kita.
Baca juga:
Menikmati Kemurahan Tuhan Seumur Hidup
Menjadi Orang Kristen yang Lebih dari Sekadar Lahir Baru
Begini Cara Mengatasi Hambatan untuk Memenuhi Panggilan Tuhan