Tuhan Tidak Menyukai Perceraian, Rawat Pernikahan Kita dengan Cara Alkitabiah
Sulit sekali menjaga hubungan pernikahan yang harmonis di zaman yang semakin maju ini, karena banyak godaan yang muncul dari berbagai sisi, entah itu karena komunikasi atau berbagai kesulitan yang dihadapi.
Semua pernikahan rentan terhadap perceraian, karena tidak ada jaminan bahwa pernikahan kita akan baik-baik saja, karena selalu aka nada konflik yang datang untuk membuktikan kesetiaan, kemurnian, kasih, pengorbanan dan semua buah-buah Roh yang telah kita miliki dari Tuhan.
Alllah merancang pernikahan Kristen untuk menjadi dampak bagi orang-orang dunia, agar mereka melihat bahwa pernikahan kita berbeda dengan pernikahan orang duniawi. Allah menginginkan kerajaan-Nya hadir di bumi dalam setiap lembaga pernikahan yang telah diberkati di altar-Nya sampai kematian memisahkan, bukan perceraian. Oleh karena mari rawat pernikahan kita agar tidak mengalami perceraian.
#Selalu rela berkorban
Perceraian adalah bukti dari kesombongan hati dan tidak mau mengampuni, oleh sebab itu selalu tundukkan hati kita di hadapan kaki Tuhan agar kita mudah melakukan pengorbanan apapun demi pasangan. Pengorbanan adalah proses yang membentuk hati kita. Dengan rela berkorban maka kita melandaskan pola pikir menyayangi yang tulus dan tanpa syarat.
Dan janganlah kamu lupa berbuat baik dan memberi bantuan, sebab korban-korban yang demikianlah yang berkenan kepada Allah. (Ibrani 13:16)
#Selalu mengutamakan
Inilah yang diminta dari tindakan menyayangi dari pernikahan yaitu selalu mengutamakan pasangan. Tentunya ini dilakukan setelah mengutamakan Kristus, Sang Kepala pernikahan. Mengutamakan pasangan membutuhkan latihan yang terus menerus karena pada dasarnya semua manusia cenderung ingin lebih diutamakan atau diprioritaskan.
Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci , semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu. (Filipi 4:8)
#Selalu memperhatikan
Seiring dengan banyaknya kegiatan dan kebutuhan biasanya membuat kita lupa memperhatikan kebutuhan pasangan atau memperhatikan apapun yang terjadi dalam diri pasangan.
Jika pernikahan kita hampir hambar, kita perlu mundur dan memperhatikan pasangan dalam situsasi menakjubkan seolah-olah itu adalah pertama kali kita melihatnya. Ingatkan dalam benak kita alasan utama mengapa kita jatuh cinta, sehingga rasa sayang secara alamiah akan mengikuti.
Supaya jangan terjadi perpecahan dalam tubuh, tetapi supaya anggota-anggota yang berbeda itu saling memperhatikan. (1 Korintus 12:25)
Baca juga:
Melindungi Pernikahan dari Kebencian
Pernikahan Ibarat Mengisi Baterei Smartphone
Memahami Lima Kebutuhan Pria dan Wanita
Tips Menjaga Pernikahan Seperti Masa Pacaran