Apakah Kita Termasuk Strawberry Parents?
Pernah mendengar istilah strawberry parents atau orang tua stroberi?
Strawberry parents atau orang tua stroberi adalah orang tua yang memiliki pola asuh atau model gaya didik dengan sikap terlalu berlebihan untuk melindungi dan memanjakan anaknya. Istilah ini berasal dari negara Taiwan, yang menggambarkan orang tua yang dianggap rapuh dan lembut seperti buah stroberi.
Menurut Prof. Rhenald Kasali, dalam bukunya berjudul Strawberry Parents, orang tua stroberi akan menghasilkan generasi stroberi yang kreatif namun mudah menyerah dan mudah tersinggung. Mereka akan cenderung bergantung kepada orang lain dan rentan terhadap tekanan atau stres.
Orang tua stroberi memiliki ciri akan memenuhi semua kebutuhan anak tanpa batas, tidak pernah memberikan hukuman kepada anak, tidak membiarkan anak menjalankan tanggung jawabnya sendiri, berpikir bahwa uang bisa mengganti segalanya, selalu membantu pekerjaan anak, dan sebagainya.
Pola asuh orang tua stroberi memiliki dampak positif jika anak bisa menyikapi dengan baik, yakni memunculkan jiwa kreatifitas. Namun, dampak negatifnya akan membuat anak-anak menjadi manja, sulit terbuka dalam berkomunikasi, mudah kecewa, secara mental tidak mampu menanggung beban yang berat, anak mudah galau, mudah sakit hati, sulit beradaptasi dalam lingkungan yang baru dan sebagainya.
Untuk menghindari kesalahan pola asuh ini, sebagai orang tua harus belajar mengajari anak untuk mengenal dan meregulasi emosinya, mengajarkan anak untuk menjalin hubungan yang baik dengan orang lain, mengajari anak cara meminta bantuan, mengajari anak cara mencari jalan keluar dari masalah, memberi waktu kepada anak, mengajak anak melakukan kegiatan bersama seperti makan bersama, rekreasi dan lainnya.
Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanya pun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu. Amsal 22:6