Merdeka Dari Kebiasaan Buruk
Semua orang memiliki kebiasaan buruk yang disadari atau tidak disadari, misalnya menggunjingkan orang lain, berpikir negatif, berpikir kotor, berkata-kata kotor, suka mem-bully orang, jahil dan sebagainya. Rasul Paulus menjelaskan bahwa kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus telah memberi kita kuasa untuk bisa menang atas kebiasaan buruk.
Karena kita tahu, bahwa Kristus, sesudah Ia bangkit dari antara orang mati, tidak mati lagi: maut tidak berkuasa lagi atas Dia. Demikianlah hendaknya kamu memandangnya: bahwa kamu telah mati bagi dosa, tetapi kamu hidup bagi Allah dalam Kristus. (Roma 6:6&11)
Jika kita sedang berusaha untuk meninggalkan kebiasaan lama, akan selalu muncul tipu daya Iblis agar kita kembali melakukan kebiasaan buruk, oleh karena itu kita harus serius melakukan banyak perbaikan, misalnya meninggalkan pergaulan yang buruk, membuang hal-hal yang memancing untuk melakukan kebiasaan buruk, menerima teguran atau didikan yang diberikan dari orang yang lebih dewasa rohani supaya kita bertumbuh.
Jangan tertipu oleh dakwaan Iblis yang selalu berusaha menuduh kita, hampiri terus hadirat Tuhan dan miliki visi yang lebih tinggi dan mulia bahwa Tuhan akan memakai kita untuk hal-hal besar untuk Kerajaan Allah. Jadikan motivasi pemakaian Tuhan ini sebagai dasar untuk terus membangun hidup kudus dan benar, agar kita tidak kembali pada kebiasaan buruk.
…. serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup. Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran. (Roma 6:13)