Melihat Masa Depan dari Hati Tuhan
Bagaimana kita dapat menemukan masa depan sesuai dengan harapan Tuhan, jika saat ini mungkin kita masih hidup dalam kekuarangan, kelemahan atau keterpurukan. Mefiboset, anak Yonatan atau cucu saul mengalami hidup yang tidak selayaknya seperti cucu mantan raja, karena hidupnya yang kurang beruntung.
Sesudah itu raja Daud menyuruh mengambil dia dari rumah Makhir bin Amiel, dari Lodebar. (2 Samuel 5:9)
Dari sejarahnya, Lodebar merupakan salah satu di Kanaan yang pernah ditaklukan Yosua, kota tersebut tidak memiliki padang rumput yang baik, sehingga disebut “Kota yang tidak ada apa-apa”. Selain itu, kaki Mefiboset pun timpang karena jatuh di usia 5 tahun saat inang pengasuhnya terburu-terburunya menyelamatkannya dari tentara Filistin yang saat itu menang perang. Mefiboset merupakan cucu pertama Saul yang berhak menjadi raja, namun yang menjadi raja adalah Daud. Dengan berbagai latar belakang ini, mungkin Mefiboset tak suka dengan Daud
Kemudian berkatalah Daud kepadanya: “Janganlah takut, sebab aku pasti akan menunjukkan kasihku kepadamu oleh karena Yonatan, ayahmu; aku akan mengembalikan kepadamu segala ladang Saul, nenekmu, dan engkau akan tetap makan sehidangan dengan aku.” (2 Samuel 9:7)
Mefiboset mendapat kasih dari Raja Daud karena perjanjian Daud dengan Yonatan, ayahnya , sehingga akhirnya Mefiboset dapat merasakan kemewahan istana. Kadangkala diri kita seperti Mefiboset yang memiliki kelemahan, kekurangan dan malah pernah berprasangka buruk dengan Tuhan, tapi hati Tuhan merancangkan masa depan agar kta dapat menikmati hidup berkelimpahan.