Mengalahkan Ketakutan Hidup
Perasaan takut apa yang kita rasakan akhir-akhir ini? Takut melihat masa depan, takut tidak bisa mendidik anak? Takut tidak bisa menyenangkan orang tua? Takut tidak bisa memenuhi kebutuhan keluarga? Dan berbagai takut lainnya.
Rasa takut bukan sebuah dosa, tetapi merupakan sebuah rasa yang harus kita lawan dengan kuasa Roh Kudus. Menjelang kematian-Nya, Tuhan Yesus pun mengalami rasa takut sehingga Ia menyendiri berdoa dengan waktu yang cukup lama.
Dalam rupa manusia, Yesus pun mengalami rasa takut seperti halnya kita. Mari renungkan sejenak, jika seandainya Bapa di sorga sudah memberitahu kita bahwa kita akan menghadapi kematian dengan cara disiksa lalu disalib, tentu kita akan merasa takut kan?
Maka seorang malaikat dari langit menampakkan diri kepada-Nya untuk memberi kekuatan kepada-Nya. (Lukas 22:43)
Kekuatan yang kita peroleh dari Bapa akan melenyapkan ketakutan kita sehingga akan membuat kita mampu menguatkan orang lain dan dapat menanggung segala bebab hidup kita meskipun terasa berat seperti Yesus menelusuri jalan salib sambil menasehati wanita-wanita yang menangisi-Nya.
Yesus berpaling kepada mereka dan berkata: “Hai puteri-puteri Yerusalem, janganlah kamu menangisi Aku, melainkan tangisilah dirimu sendiri dan anak-anakmu! (Lukas 23:28)