Bedanya Saran Dari Teman Sebaya Dan Saran Dari Orang Dewasa Rohani
Ada perbedaan dari saran atau nasehat yang diberikan oleh orang yang sebaya dengan kita dan orang yang lebih dewasa secara rohani, sebab orang yang sebaya dengan kita biasanya akan membela emosi kita dan membela kita sehingga saran yang diberikan cenderung memberikan rasa aman namun belum tentu menjadi solusi.
Misalnya, jika kita bersahabat denngan si A dan kita menceritakan mengenai masalah kita, maka biasanya si A akan menyarankan hal-hal yang baik bagi kita saja dan belum tentu baik bagi masa depan kita dan orang yang kita kasihi lainnya.
Sementara saran dari orang yang dewasa rohani biasanya akan menguraikan hal-hal dari sisi baik dan buruk, hal-hal yang menjaga nama baik, kerukunan, kedamaian dan kebaikan bersama. Ciri orang yang dewasa rohani harus dapat melihat persoalan dari sudut pandang Firman Tuhan dan meminta tuntunan Tuhan agar mendapat solusi.
Kisah raja Rehabeam yang lebih mendengarkan saran dari teman sebaya daripada saran dari para tua-tua kerajaan Israel saat rakyat protes karena beratnya biaya pajak sehingga kerajaan Israel terpecah menjadi dua dan di bawah pimpinan Rehabeam, Israel mengalami kehancuran.
Tetapi ia mengabaikan nasihat yang diberikan para tua-tua itu, lalu ia meminta nasihat kepada orang-orang muda yang sebaya dengan dia dan yang mendampinginya, Lalu orang-orang muda yang sebaya dengan dia itu berkata: “Beginilah harus kaukatakan kepada rakyat yang telah berkata kepadamu: Ayahmu telah memberatkan tanggungan kami, tetapi engkau ini, berilah keringanan kepada kami–beginilah harus kaukatakan kepada mereka: Kelingkingku lebih besar dari pada pinggang ayahku! (1 Raja-raja 12:8&10)
Saran atau nasehat dari orang yang lebih dewasa secara umur dan rohani akan membantu kita mencapai kehendak Tuhan di tengah masalah hidup kita, oleh sebab itu memiliki mentor atau pembina rohani sangat penting bagi kita.