Empat Ukuran Tuhan
Tuhan memiliki ukuran untuk menentukkan kerohanian kita. Ukuran Tuhan berbeda dengan ukuran manusia karena yang dipikirkan Tuhan dan manusia pun sangat berbeda. Dari kisah nabi Yehezkiel, kita dapat belajar mengenai ukuran Tuhan, dimana saat itu Yehezkiel mendapat penglihatan melihat sebuah sungai pemberi hidup yang mengalir dari Bait Suci.
- Iman
Sedang orang itu pergi ke arah timur dan memegang tali pengukur di tangannya, ia mengukur seribu hasta dan menyuruh aku masuk dalam air itu, maka dalamnya sampai di pergelangan kaki. (Yehezkiel 47:3)
Saat airnya masih dalam pergelangan kaki, menggambarkan kehidupan kita yang masih atau sedang di bawah. Saat kita sedang di posisi terendah, apakah kita akan tetap beriman atau percaya pada janji Tuhan. Tuhan mengukur iman kita sebagai kebenaran untuk mengangkat kita naik.
- Kehidupan doa
Ia mengukur seribu hasta lagi dan menyuruh aku masuk sekali lagi dalam air itu, sekarang sudah sampai di lutut; (Yehezkiel 47:4)
Lutut menggambarkan bagaimana kita memiliki kehidupan doa dengan Tuhan. Tuhan mengukur kehidupan doa kita karena dari situlah Ia bisa memberikan hati-Nya.
- Pelayanan kasih
… kemudian ia mengukur seribu hasta lagi dan menyuruh aku ketiga kalinya masuk ke dalam air itu, sekarang sudah sampai di pinggang. (Yehezkiel 47:4)
Biasanya kata pinggang dipakai dalam Alkitab untuk mengumpamakan pelayanan. Tuhan mengukur pelayanan kasih yang kita berikan kepada Tuhan dan kepasa sesama sebagai suatu takaran sejauh mana kasih yang kita miliki.
- Hidup dalam dimensi Roh
Sekali lagi ia mengukur seribu hasta lagi, sekarang air itu sudah menjadi sungai, di mana aku tidak dapat berjalan lagi, sebab air itu sudah meninggi sehingga orang dapat berenang, suatu sungai yang tidak dapat diseberangi. (Yehezkiel 47:5)
Sungai meggambarkan air kehidupan atau tahta Allah. Pada ukuran atau dimensi Ilahi ini, maka kita akan memiliki kuasa Roh Kudus untuk melawan Iblis, mematahkan belenggu dan kutuk, membangkitkan orang mati dan lainnya.