Menguatkan Hati Kala Frustasi
Kita semua pasti pernah frustasi dengan diri kita sendiri karena tidak mampu mencapai atau memperoleh sesuatu sehingga menjadi marah, kecewa dan tertekan. Frustasi yang tak kita selesaikan di hadirat Tuhan akan menambah overthinking atau pikiran yang berlebihan, seperti yang dialami Daud ketika dalam pergumulan.
Supaya musuhku jangan berkata: “Aku telah mengalahkan dia,” dan lawan-lawanku bersorak-sorak, apabila aku goyah. (Mazmur 13:5)
Pada waktu kita sedang tertekan atau merasa di puncak penderitaan, kata-kata orang lain, yang sebenarnya biasa saja menjadi sesuatu yang menohok di hati kita, bahkan bisa saja orang lain tak mengatakan apapun, jadi hanya pikiran kita yang mengira-ngira.
Jika kita sedang dalam frustasi apalagi dalam tingkat tinggi, jangan manjakan piikiran dan hati dengan keadaan yang terjadi karena hal tersebut akan membuat kita terus terpuruk. Daud memilih untuk menguatkan hatinya saat frustasi karena kebenarannya Tuhan tidak akan membawa anaknya naik kalau terus merasa berada “di bawah”. Kuatkan hati kita untuk setiap proses hidup ini agar hati kita tidak pahit dengan Tuhan dan sesama. Pilihlah untuk mengakhiri semua dengan mengingat janji Tuhan yang menghidupkan.
Tetapi aku, kepada kasih setia-Mu aku percaya, hatiku bersorak-sorak karena penyelamatan-Mu. Aku mau menyanyi untuk TUHAN, karena Ia telah berbuat baik kepadaku. (Mazmur 13:6)