Dukacita yang Mendatangkan Lawatan Tuhan
Dukacita atau keadaan terpuruk yang kita alami bisa mendatangkan lawatan Tuhan asal kita bisa menyentuh hati-Nya. Jika kita sedangmengalami keadaan duka atau hal-hal tidak menyenangkan, kita harus bisa percaya bahwa keadaan tersebut diizinkan Tuhan untuk mendatangkan lawatan.
Kisah seorang janda yang akan menguburkan anakanya dan berpapasan dengan Yesus dan murid-murid-Nyyang diikuti oleh orang banyak karena terpesona oleh berbagai mujizat yang Tuhan Yesus lakukan. Melihat janda tersebut menangis, maka Tuhan Yesus berbelas kasih dan membangkitkan anaknya, padahal janda tersebut tidak meminta.
Sambil menghampiri usungan itu Ia menyentuhnya, dan sedang para pengusung berhenti, Ia berkata: “Hai anak muda, Aku berkata kepadamu, bangkitlah!” Semua orang itu ketakutan dan mereka memuliakan Allah, sambil berkata: “Seorang nabi besar telah muncul di tengah-tengah kita,” dan “Allah telah melawat umat-Nya. (Lukas 7:14 & 16)
Tangisan seorang janda yang kehilangan anaknya di usia muda sangat menyentuh hati Tuhan Yesus, sehingga Ia membangkitkannya agar sang janda bahagia. Tuhan Yesus memahami dukacita yang dialami seorang janda, karena telah ditinggal suami, kemudian disusul anaknya sehingga Tuhan berinisiatif menolong janda tersebut.
Dalam setiap dukacita yang kita alami saat ini, Tuhan Yesus pun akan berinisiatif untuk mendatangkan lawatan yang membangkitkan keuangan, membangkitkan semangat hidup dan membangkitkan apapun yang telah “mati” dalam hidup kita. Jadikan dukacita hidup kita sebagai sarana perendahan diri di hadapan Tuhan supaya Ia melawat kita.