Sorga Terbuka Saat Suami Berdoa
Suami merupakan imam yang Tuhan pakai dalam setiap keluarga untuk memikul tanggung jawab Ilahi yang besar karena harus dapat membawa keluarganya pada destiny yang Tuhan tetapkan bagi keluarganya. Oleh sebab itu, agar mampu menjalani peran penting ini, seorang suami harus suka menghadap Tuhan untuk mendengar tuntunan Tuhan bagi keluarga.
Pada waktu Ishak belum mendapatkan keturunan selama hampir 20 tahun menjalani pernikahannya bersama Ribka, Ishak menghadapi ujian kemandulan atau belum memiliki anak. Mungkin kisah orangtuanya yang cukup lama mendapatkan anak telah menjadi pelajaran baginya, sehingga ia pun tidak berpoligami seperti ayahnya, Abraham.
Teolog Matthew Henry dalam buku Exposition of the Old and New Testaments (1708) menjelaskan bahwa menurut tradisi orang Yahudi, Ishak pada akhirnya membawa istrinya, Ribka naik ke gunung Moria, dimana Allah sudah berjanji bahwa Ia akan membuat keturunan Abraham sangat banyak. Dan Ishak mengimani janji Tuhan tersebut bagi keluarganya.
Berdoalah Ishak kepada TUHAN untuk isterinya, sebab isterinya itu mandul; TUHAN mengabulkan doanya, sehingga Ribka, isterinya itu, mengandung. (Kejadian 25:21)
Sebagai orang yang harus mengambil keputusan dan menentukan arah rumah tangga, seorang suami harus mau menjadi pendoa syafaat bagi keluarganya, karena kehadirannya sangat ditunggu Tuhan untuk diberikan visi-visi ke depan. Pintu sorga akan terbuka ketika suami mendoakan keluarganya karena Tuhan mengabulkan doa suami yang sungguh-sungguh mau menjadi mitra Tuhan dalam menciptakan sorga dalam keluarga, supaya keluarga-keluarga Kristen dapat menjadi terang dunia.